Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inklusi Keuangan - Kemenkeu Luncurkan SBN Ritel Berbasis Syariah ST-005 dengan Target Rp2 Triliun

Pemerintah Sasar Kaum Milenial

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Peran serta warga dalam pembiayaan negara saat ini masih rendah yang terlihat dari sangat kecilnya porsi individu pemegang obligasi pemerintah. Untuk itu, berbagai upaya pemerintah dilakukan guna meningkatkan partisipasi warga dalam pembiayaan negara.

Salah satunya dengan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel, baik konvensional maupun berbasis syariah (sukuk). Strategi pun disiapkan dengan menyasar kalangan milenial, yakni melalui optimalisasi layanan digital yang selama ini menjadi daya tarik bagi kelompok tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan investasi berbasis syariah Sukuk Tabungan seri ST-005 dalam rangka mendukung upaya pendalaman pasar keuangan domestik. Kemenkeu menargetkan penjualan produk tersebut dua triliun rupiah dengan masa penawaran selama dua pekan mulai 8-21 Agustus 2019.

Pemerintah akan menyasar kalangan milenial untuk menjamin dalamnya pasar surat utang domestik jangka panjang serta memberikan kesempatan berpartisipasi mendukung pembangunan nasional.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman optimistis target penjualan seri ini dapat tercapai lantaran sistem distribusi dilakukan secara online (daring) dengan dibantu 22 mitra distribusi mulai dari sektor perbankan, fintech, perusahaan sekuritas dan sekuritas khusus.

"Tiap penerbitan (sukuk) kami selalu mencoba memperluas dan menambah partisipasi mitra distribusi," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/8). Jangka waktu investasi ST- 005 berlangsung selama dua tahun dengan menawarkan imbalan kepada investornya. Adapun besaran minimal pemesanan 1 juta rupiah dan maksimal 3 miliar rupiah.

Penerbitan ST-005 menggunakan skema floating with floor atau imbalan hasil mengambang sebesar 7,40 persen per tahun. Artinya, investor bisa memperoleh imbalan hasil tanpa berubah hingga masa jatuh tempo. Target terhadap generasi milenial tersebut bukan tanpa alasan.

Sebelumnya, Kemenkeu memastikan generasi muda berusia 19-39 tahun menjadi investor terbesar bagi penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 dengan porsi mencapai 50,85 persen dari total inestor.

Meski demikian, pemegang obligasi pemerintah oleh warga masih sangat rendah. Data tebaru menunjukkan investor SBN untuk individu per 31 Juli 2019 hanya menguasai 75,1 triliun rupiah atau tiga persen dari total nilai investasi.

Belajar dari AS

Kondisi tersebut tentunya sangat jauh berbeda dengan peran warga Amerika Serikat (AS) dalam pasar keuangan, termasuh obligasi daerah atau municipal bond. Saat ini, di AS, 2/3 pemegang municipal bond adalah individu.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top