Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi | Realisasi Investasi pada Kuartal II-2023 Mayoritas PMA Sebesar 53,3 Persen

Pemerintah Perlu Perbaiki Iklim Investasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah harus bisa memanfaatkan momentum meningkatnya investasi ke Asean untuk menarik FDI sebesar-besarnya.

JAKARTA - Pemberian insentif pajak dan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci untuk meningkatkan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) masuk ke Indonesia. Hal itu perlu dilakukan untuk memanfaatkan potensi meningkatnya aliran FDI ke Asean, kendati Singapura masih di urutan teratas penerima aliran modal tersebut.

"Sebenarnya insentif pajak itu umum dan lumrah dipakai untuk menarik minat investor. Tapi, jangan sampai kita terjebak tarif pajak murah dengan negara yang tidak tepat, salah satunya Singapura," kata ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, yang dihubungi di Jakarta, Minggu (20/8).

Yusuf menyebut Singapura memang lebih unggul dibandingkan Indonesia soal insentif dan tarif pajak yang relatif lebih rendah. Namun, dia mengingatkan Indonesia perlu hati-hati agar tidak terjebak perang tarif pajak yang rendah untuk memikat investor jika terus membandingkan diri dengan Singapura.

"Dan sekali lagi kalau komparasi dengan Singapura, harus hati-hati karena Singapura banyak perbedaannya. Ketika kita tidak bisa mengejar dan hanya andalkan tarif pajak yang rendah, khawatirnya kita justru akan menggerus potensi pajak yang seharusnya bisa kita dapatkan. Saya kira itu perlu menjadi catatan," katanya.

Yusuf menilai Indonesia perlu memberikan insentif yang tepat dan sesuai dengan karakteristik ekonomi Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top