Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program AETP

Pemerintah Perkuat Daya Saing "Startup"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pembinaan perusahaan rintisan atau startup dengan membuka kesempatan ekspansi global atau go international melalui program Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) dengan Swiss. Program tersebut bertujuan memperkuat daya saing perusahaan rintisan nasional di kancah global.

Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsi menyampaikan AETP sebagai salah satu upaya peningkatan ekspor produk industri digital dan kreatif. "Kami ingin startup Indonesia mendunia, serta memperkuat brand Indonesia sebagai negara industri kreatif dan digital," ungkap Gati saat membuka seminar AETP di Jakarta, Senin (11/2).

Gati mengatakan startup yang terpilih mengikuti pelatihan adalah juara dan finalis pada acara Semarak Industri Kecil Menengah (IKM) 2018. Startup yang ikut serta dalam pelatihan terdiri dari berbagai bidang, antara lain fesyen, digital dan kosmetik.

Diharapkan dengan pelatihan tersebut, startup Tanah Air mampu bersaing di kancah global, serta bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekspor dalam negeri. Kegiatan seperti ini ditengarai bisa membuka cakrawala startup Indonesia untuk mengetahui perkembangan di dunia bisnis global.

"Targetnya, kami ingin menyasar pasar Amerika dan Eropa karena perekonomian mereka secara fundamental lebih mantap. Kemudian, untuk IKM yang produknya segmented, pasar Amerika dan Eropa yang bisa menerima produk yang lebih spesifik khususnya yang craft," kata Gati.

Program pelatihan bagi startup tersebut dilakukan selama enam bulan dimulai April 2019. Bentuk pelatihan berbasis simulasi, pembinaan tim individu, pencarian mitra, serta akses ke investor dan inkubator yang serasi dengan bidang usaha yang dijalankan masing-masing startup.

Program ini juga mengantisipasi masa bonus demografi 2020-2035 ketika usia populasi produktif RI mencapai 64 persen dari total penduduk. Hal ini membuka peluang pasar baru yang menarik bagi para startup dan peluang digitalisasi.

Tingkatkan Ekspor

Pembinaan startup diharapkan bisa membantu peningkatan ekspor produk IKM sebesar 10 persen. Sebelumnya, nilai ekspor kerajinan pada 2017 mencapai 776 juta dollar AS, naik 3,8 persen dari tahun sebelumnya.

Head of Asean and AETP Programme Manager Max Weber menambahkan kerja sama antara Indonesia-Swiss berpeluang membuka akses ekosistem startup antara kedua negara. "Indonesia memiliki talenta yang kreatif dan inovatif, sehingga dibutuhkan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan pasar dan jaringan ke tingkat internasional," tutupnya.ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top