Pemerintah Pastikan PLTU Jawa 4 Ramah Lingkungan
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B atau PLTU Jawa 4 diproyeksikan menjadi benchmark atau tolok ukur konstruksi pembangkit tenaga uap di Indonesia yang ramah lingkungan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengungkapkan PLTU terbesar di Asia Tenggara itu mengadopsi Teknologi Ultra Super-Critical (USC). Sebagai hasil dari teknologi USC ini, pembakaran akan lebih efisien karena material dikonversikan dengan panas dan tekanan yang lebih tinggi. Pada kondisi ini, CO2 dan emisi gas lainnya akan berkurang akibat turunnya konsumsi batu bara.
"Dengan adanya penerapan teknologi ramah lingkungan ini maka tidak ada yang namanya pencemaran lingkungan," ungkap Jonan melalui keterangannya saat melakukan ground breaking proyek yang menelan investasi sebesar 4,6 miliar dollar AS di Jepara, Jawa Tengah akhir pekan lalu.
Jonan berpesan agar emisi gas buang harus dijaga betul karena komitmen Pemerintah Indonesia di Conferences of Parties-21 di Paris, Desember 2015 bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi polusi udara. Itu pulalah yang melandasi pemerintah mendorong pengembangan mobil listrik.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN, I Made Suprateka menjelaskan, PLTU Tanjung Jati ini merupakan purwarupa atau prototype pembangkit ramah lingkungan. Dirinya berharap, melalui pemilihan teknologi ramah lingkungan pada PLTU Jawa 4 menjadi referensi pembangunan pembangkit lain di Indonesia, baik yang dibangun oleh pengembang listrik swasta maupun PLN.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya