Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Covid-19 I Warga Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Pemerintah Pacu Cakupan Vaksin Dosis Ketiga

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedang memfokuskan diri untuk mengejar cakupan booster pertama atau dosis ketiga vaksin Covid-19 bagi masyarakat umum yang masih rendah.

"Kalau rencana (pemberian booster kedua bagi masyarakat umum) akan tetap ada, tapi terus terang kami konsentrasikan dulu pada pemberian booster pertama," kata Direktur Jenderal P2P Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, saat ditemui usai Peringatan Hari AIDS Sedunia 2022, di Jakarta, Kamis (1/12).

Menanggapi rencana pemberian booster kedua bagi masyarakat umum, Maxi menyatakan semua pihak harus berfokus meningkatkan cakupan booster pertama terlebih dahulu yang sampai saat ini baru mencapai 38 persen dari target 50 persen yang sudah ditetapkan.

Meski demikian, seperti dikutip dari Antara, Maxi mengaku pemerintah sedang mendiskusikan hal tersebut usai perluasan booster kedua pada lansia selesai diberikan.

Saat ini, tambah Maxi, pemerintah justru sedang berupaya mempercepat pemberian booster pertama dengan memetakan daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah dan mendistribusikannya bersama TNI/Polri.

"Jadi kita fokuskan dulu (pada booster pertama), selesaikan itu sambil fokus pada booster kedua yang tentu saat ini diberikan pada tenaga kesehatan dan lansia juga immunocompromised (kekebalan tubuh terganggu)," ujar Maxi.

Hal lain yang pemerintah lakukan untuk mempercepat peningkatan booster pertama adalah dengan menjadikannya sebagai syarat perjalanan yang sampai dengan saat ini terus diterapkan di semua tempat.

Di sisi lain, Maxi turut menyatakan booster pertama maupun kedua sama-sama penting bagi masyarakat, terutama bagi para lansia. Sebab dalam data evaluasi Kemenkes selama dua bulan terakhir, 60 persen dari orang yang meninggal merupakan lansia yang baru divaksin satu kali atau belum sama sekali.

"Kenapa kita prioritaskan pada lansia supaya nantinya, beban rumah sakit (BOR) juga tidak berat dengan beban orang yang masuk sebagai gejala sedang dan berat," katanya.

Kenaikan Kasus Covid-19

Apalagi dengan situasi pandemi saat ini, yang tampaknya akan mengalami kenaikan kasus positif kembali menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru akibat temuan varian XBB. Dirinya berpendapat jika kemungkinan kasus akan tembus 10.000 dalam waktu dekat.

Dengan demikian, Maxi mengimbau agar semua keluarga segera menemani lansia untuk melengkapi dosis vaksinasi Covid-19 nya juga meningkatkan testing dan tracing agar semua kegiatan masyarakat dapat tetap berjalan dengan optimal.

"Kami di Kemenkes mengimbau masyarakat melakukan protokol kesehatan, tapi yang juga sekarang penting diupayakan adalah percepatan vaksinasi terutama pada lansia," ujar Maxi.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sri Rezeki Hadinegoro, mengatakan vaksinasi Covid-19 booster kedua atau suntikan keempat sangat penting untuk melindungi kelompok lansia dari risiko penularan Covid-19.

"Kelompok lansia perlu segera mendapatkan vaksinasi booster kedua, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid," kata Sri Rezeki dalam acara gelar wicara dengan tema Perketat Prokes Perkuat Booster pada Lansia yang diakses secara daring di Jakarta, Kamis.

Sri menambahkan keluarga berperan penting dalam memberikan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 bagi lansia, mulai dari dosis pertama hingga dosis keempat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top