Pemerintah Mesti Fokus Bangun Substitusi Impor
JAKARTA - Masih belum optimalnya pelaksanaan kebijakan penggunaan produk dalam negeri atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) disebabkan para pembantu Presiden kurang fokus dalam melakukan program substitusi impor.
"Ketegasan agar hasil industri dalam negeri terserap juga masih kurang. Terbukti, dari pengadaan alutsista sampai pertanian selalu produk luar yang menjadi pilihan.
Bahkan, saat ini banyak produsen senjata asing yang sedang antre menawarkan produk, mulai helikopter, ranpur, dan sebagainya kepada pemerintah Indonesia," kata pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya, M Nafik, saat dihubungi, Minggu (6/8).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat Rapat Kabinet Terbatas, pekan lalu, mengeluhkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa di kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Presiden bahkan mengungkap TKDN hanya menjadi sekadar kebijakan teknis administratif untuk melengkapi syarat dalam pengadaan barang dan jasa.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya