Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemerintah Luncurkan Lima Destinasi Rendah Karbon

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah meluncurkan lima destinasi proyek percobaan atau pilot project rendah karbon (low carbon). Kelima destinasi tersebut meliputi Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Bali; Mangrove Tembudan Berseri di Berau, Kalimantan Timur; Pantai 3 Warna (Clungup Mangrove Conservation) di Malang Jawa Timur; Bukit Peramun di Bangka Belitung; dan Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong, Papua.

"Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki komitmen net zero (nol emisi karbon) di sektor pariwisata," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam program "Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Ecotourism" di Bali yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis (7/7).

Berdasarkan data booking.com dari 29 ribu responden di 30 negara, 83 persen wisatawan percaya bahwa perjalanan berkelanjutan penting secara global dan 69 persen di antaranya berkomitmen mengurangi jejak karbon dari setiap perjalanan mereka.

"Karena mereka sudah berkomitmen, tinggal kita buatkan caranya bagaimana mengonversi komitmen itu untuk aksi nyata," ungkap Menparekraf.

Sebagai pemangku kepentingan pariwisata, lanjut dia, Indonesia sudah saatnya menuju net zero melalui Glasglow Declaration on Climate Action in Tourism yang sudah diinisiasi World Tourism Organization (UNWTO) United Nations Environment Programme (UNEP).

Kini, pariwisata dunia disebut menyumbang 8 persen dari emisi karbon global dan 49 persen dari jasa transportasi. 80 persen total bencana di Indonesia juga diakibatkan perubahan iklim. "Berdasarkan data itu, kita ingin mengambil peluang menjadi pemenang pasca pandemi dengan melakukan langkah yang sangat revolusioner (meluncurkan program mendukung net zero) guna mengatasi hal-hal yang berdampak negatif terhadap industri pariwisata dan daya saing pariwisata," kata Sandiaga.

Peluncuran program tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan pariwisata dan masyarakat terkait pergerakan manusia yang memiliki dampak terhadap alam, yakni kenaikan emisi karbon. "Karena itu, kita harus melakukan hal lebih sekedar dari wacana, tapi kolabor-aksi. Ini tanggung jawab kita untuk anak cucu, untuk Indonesia 2045," ucapnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top