Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Peternakan - RI Terancam Defisit Daging Sapi 223.142 Ton

Pemerintah Lamban Atasi Defisit Daging

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah dinilai tak punya good will dan lamban mendorong produktivitas sapi nasional sehingga menyebabkan RI terperangkap dalam kebergantungan impor daging.

JAKARTA - Tingginya kebergantungan impor membuat harga daging rentan bergejolak ketika harga di negara produsen naik. Kondisi itu terjadi dalam beberapa hari terakhir sehingga membuat pedagang daging mogok.

Saat ini, harga daging sapi di pasar melonjak ke angka 130 ribu rupiah per kilogram (kg) dari sebelumnya di kisaran 110-120 ribu rupiah per kg. Kenaikan sudah dimulai dari tingkat distributor sehingga menyebabkan pembeli berkurang. Merespons kondisi itu, pedagang daging mogok tiga hari dan mendesak importasi untuk menstabilkan harga.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (DPKH Kementan), Nasrullah, menyebut potensi produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri pada Januari sebanyak 28,79 ribu ton. Sementara itu, kebutuhan konsumsi kurang lebih sebanyak 56,72 ribu ton. "Kondisi defisit ini akan dipenuhi dari stok daging sapi dan kerbau impor dan sapi bakalan," ungkapnya, di Jakarta, Kamis (21/1).

Selanjutnya, Nasrullah mengungkapkan jumlah stok daging sapi dan kerbau impor per 14 Januari ini ada sekitar 21,98 ribu ton dengan rincian di BUMN sebanyak 15,16 ribu ton dan di pelaku usaha/asosiasi sebanyak 6,83 ribu ton. Sementara jumlah stok sapi bakalan di kandang per 14 Januari sebanyak 144.279 ekor atau setara daging 32,33 ribu ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top