![Pemerintah Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Demi Dukung Energi Bersih](https://koran-jakarta.com/images/article/pemerintah-kembangkan-bahan-bakar-alternatif-demi-dukung-energi-bersih-240722232112.jpg)
Pemerintah Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Demi Dukung Energi Bersih
![Pemerintah Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Demi Dukung Energi Bersih](https://koran-jakarta.com/images/article/pemerintah-kembangkan-bahan-bakar-alternatif-demi-dukung-energi-bersih-240722232112.jpg)
Para narasumber forum diskusi "Pemangkasan Emisi, Market dan Penguatan Industri Otomotif Dalam Negeri" yang digelar di Hotel Santika ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (22/7/2024).
"Saat ini pengurangan penggunaan BBM melalui perubahan dari energi transportasi berbasis ICE(pembakaran internal) ke transportasi berbasis listrik atau baterai, sampai ke hidrogen di kemudian hari, target untuk menuju ke sana sudah dibuat," imbuhnya.
Pemerintah,Harrismelanjutkan, menargetkan populasi 2,2 jutaelectricvehicle(EV/kendaraan listrik) untuk roda empat dan roda dua sekitar 13 juta unit pada 2030.
"Sebagai suatu gambaran bahwa program EV sudah mulai berjalan kendati masih harus ada upaya-upaya untuk melakukan akselerasi yang lebih besar lagi. Tetapi, dalam lima tahun berjalan kita sudah bisa lihat hasilnya,"Harrismenjelaskan.
Hingga saat ini, 87 persen kendaraan di Indonesia masih bergantung kepada energi fosil, seperti batu bara, gas, dan minyak, kata Harris. Pada sektor transportasi, 99 persen masih memakai BBM, seperti solar dan bensin, yang sebagian besar merupakan BBM impor.
"Produksi kita di dalam negeri hanya sekitar 600.000 barel per hari, dan yang kita gunakan setiap hari sekitar 1,5 juta barel. Jadi, kita masih impor sekitar 900.000 barel," Harris menjelaskan.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya