
Pemerintah Kabupaten Tulungagung Pastikan Investor Bangun SPBN di Pantai Popoh
Lebih dari seratus kapal nelayan lego jangkar dan tidak beroperasi imbas cuaca buruk di Pelabuhan Periknan Pantai Popoh, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025).
Foto: ANTARATULUNGAGUNG– Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memastikan telah ada investor yang segera membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di sekitar Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Popoh, yang ada di pesisir selatan daerah itu.
Kabid Pengelolaan Perikanan Dinas Perikanan Tulungagung, Ulul Azmi, mengungkapkan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di kawasan Pantai Popoh, Tulungagung, diproyeksikan dapat terealisasi pada 2025.
"Ya, saat ini investor yang akan membangun fasilitas tersebut masih menyelesaikan tahapan administrasi dan perizinan," kata Ulul Azmi.
Dia mengungkapkan rencana pembangunan SPBN sudah bergulir sejak 2023, ketika pihaknya mulai mencari investor.Setelah menemukan investor pada 2024, proses pengurusan perizinan pun dimulai.
"Sejak 2024, investor mulai mengurus perizinan. Prosesnya masih berlanjut karena ada berbagai tahapan, mulai dari izin pembangunan, lokasi, hingga kuota BBM bagi nelayan," ujar Ulul, Minggu (16/2).
Menurutnya, beberapa izin seperti lokasi dan kuota BBM telah dikantongi investor.Saat ini, yang masih dalam proses adalah izin pembangunan fisik SPBN di Pantai Popoh.
Meski belum ada kepastian waktu, Ulul optimistis proyek ini bisa dimulai dalam tahun ini begitu seluruh perizinan rampung.
"Kemungkinan tahun ini administrasi selesai sehingga pembangunan bisa langsung berjalan. Proses fisik lebih cepat dibanding perizinannya," jelasnya.
Keberadaan SPBN sangat dinantikan nelayan, yang selama ini harus membeli BBM di SPBU terdekat dengan jarak cukup jauh. Hal ini menambah beban biaya operasional mereka.
Sebagai gambaran, kapal nelayan berukuran 30 gross ton (GT) yang melaut selama 3–7 hari membutuhkan sekitar 400 liter BBM per trip.Namun, terkait alokasi kuota BBM untuk nelayan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari investor.
Redaktur: Bambang Wijanarko
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 2 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
- 5 Danantara Harus Bisa Membiayai Percepatan Pensiun Dini PLTU