Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Harga Cabai - Di Pasaran, Harga Cabai Rawit Meroket hingga Rp150 Ribu Per Kg

Pemerintah Intervensi Pasar

Foto : istimewa

Cabai rawit

A   A   A   Pengaturan Font

Kementan sejak 7 Maret lalu menggelar operasi pasar cabai rawit ini untuk memudahkan masyarakat mengakses komoditas pangan yang dalam beberapa waktu terakhir naik sangat signifikan.

JAKARTA - Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan pasokan dan harga cabai agar tidak mengalami gejolak di tengah pandemi Covid-19. Hal itu untuk merespons dinamika harga cabai, khususnya cabai rawit merah yang terus meningkat signifikan.

Terkini, harga cabai rawit di pasaran meroket hingga 150 ribu rupiah per kilogram (kg), jauh dari harga normal di kisaran 40-60 ribu rupiah per kg. Karena itu, Kementerian Pertanian melalui Pasar Mitra Tani/ TTIC Badan Ketahanan Pangan (BKP) melakukan gelar pangan murah (GPM) cabai rawit mulai 7 Maret lalu.

Kegiatan GPM cabai rawit rencananya akan dilaksanakan di 57 titik di wilayah Jabodetabek, baik di PMT/ TTIC Pasar Minggu dan Bogor, Pasar tradisional di Jabodetabek, serta di kantor kelurahan dan rusun di DKI Jakarta. Setiap hari minimal dilaksanakan di tujuh titik selama duahari berturut-turut.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengatakan gelaran operasi pasar cabai rawit ini untuk membantu masyarakat mendapat cabai yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

"Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), gelaran cabai rawit murah ini merupakan agenda jangka pendek kita untuk memudahkan masyarakat mengakses cabai yang murah, serta untuk menstabilkan pasokan dan harga cabai di pasaran, khususnya di wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini akan terus kita lakukan hingga akhir Maret atau sampai harga kembali normal," ujar Agung, di Jakarta, Senin (8/3).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top