Pemerintah Harus Siapkan Fasilitas untuk Beralih ke EBT
AIRLANGGA HARTARTO Menteri Koordinator bidang Perekonomian - Penggunaan teknologi hijau juga sudah menjadi bagian dari program yang akan diterapkan pemerintah, terutama pada proyek strategis nasional.
JAKARTA - Indonesia mendukung komitmen dunia memaksimalkan penggunaan energi bersih yang ramah lingkungan dalam proses transisi energi melalui penggunaan teknologi hijau. Dengan implementasi teknologi hijau diharapkan produk yang dihasilkan ramah lingkungan sehingga mendukung tujuan utama mengurangi emisi karbon.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan secara daring di Jakarta, Rabu (1/12), mengatakan berbagai langkah telah dilakukan pemerintah untuk mendukung transisi energi di antaranya dengan pengembangan B-30 (campuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar) hingga D-100 (green diesel), dan bioavtur, serta penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk sektor transportasi dan industri.
Selain itu, badan usaha yang bersinggungan dengan energi fosil juga diminta membuat perencanaan matang untuk menghadapi era transisi tersebut, melalui penggunaan teknologi hijau dan energi bersih.
"Penggunaan teknologi hijau juga sudah menjadi bagian dari program yang akan diterapkan pemerintah, terutama pada proyek strategis nasional," kata Airlangga.
Dia menekankan poin penting dalam transisi energi adalah memperluas penggunaan energi terbarukan dengan tetap memperhatikan kecukupan energi untuk mendukung beragam kegiatan perekonomian.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya