Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pemerintah Genjot Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Foto : Istimewa

Sejumlah Kementerian dan Lembaga terus melakukan pembangunan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo, pembangunan infrastruktur pendukung kawasan wisata terus dikebut meski di tengah pandemi. Sehingga, ketika kondisi sudah kembali normal, kawasan tersebut sudah siap menampung pengunjung. Maka sejumlah Kementerian dan Lembaga terus melakukan pembangunan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Untuk sektor transportasi, Kementerian Perhubungan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Diharapkan dengan adanya dukungan infrastruktur transportasi, dapat memberikan kemudahan bagi mereka para wisatawan yang berkunjung di lima destinasi wisata tersebut.

"Pada 2022, kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp442,7 miliar untuk pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi di 5 DPSP. Tahun sebelumnya pada 2021, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp856,7 miliar," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12).

Dia menambahkan anggaran 2022 lebih kecil karena beberapa kegiatan/ proyek telah diselesaikan pada 2020 dan 2021. Dengan alokasi anggaran pada 2022, diharapkan dapat melengkapi apa yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya

Budi juga mengatakan bahwa Kemenhub terhadap sektor pariwisata yaitu untuk mengoptimalkan konektivitas nasional dari dan menuju ke destinasi wisata melalui sejumlah pembangunan, yakni: peningkatan kapasitas terminal penumpang pesawat udara, perpanjangan runway, penambahan rute internasional dan domestik, penyediaan jaringan infrastruktur KA, pembangunan pelabuhan laut, sungai dan danau, serta meningkatkan keselamatan jalan dengan penyediaan fasilitas keselamatan jalan.

Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pihaknya akan fokus pengembangan destinasi dan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat. Selain tentunya juga pada ruang lingkup pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development and event, serta pengembangan produk ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja lebih luas.

Untuk pengembangan destinasi, kata Sandiaga, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary. Diwujudkan melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, revitalisasi sarana di destinasi wisata, dan lainnya. Begitu juga untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat.

"Untuk ini semua kami telah menyiapkan anggaran untuk percepatan pengembangan lima DPSP di tahun depan sebesar Rp351,6 miliar. Jumlah tersebut naik 74,3 persen dari tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp201,7 miliar. Alokasi dukungan anggaran Tahun 2022 sudah terpetakan untuk 5 destinasi super prioritas dan ini tentunya akan kita optimalkan," katanya.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berdasarkan hasil Rakornas Pengembangan Lima DPSP tahun 2020, telah disepakati sebanyak 101 isu agar dapat diselesaikan. Dalam perkembangannya, sebanyak 14 persen isu telah selesai, 55 persen isu sedang berjalan, 18 persen isu masih dalam pembahasan, dan 13 persen isu tertahan penyelesaiannya.

"Fokus pengembangan pada 2022 adalah penyelesaian isu-isu yang masih dalam pembahasan, tertahan, dan melanjutkan tahapan pembangunan yaitu pengelolaan. Oleh karena itu program 2022 agar berfokus pada peningkatan sumber daya manusia, mendorong investasi, dan pengembangan atau pengelolaan dengan prinsip blue, green, dan circular economy," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top