Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

Pemerintah Fokuskan Penanganan TBC pada Pekerja

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, dalam konferensi pers Hari TBC Sedunia, di Jakarta, Sabtu (18/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah memfokuskan pengendalian TBC bagi pekerja. Langkah ini menyusul jumlah kasus terbanyak justru terjadi pada usia produktif.

JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, memastikan pemerintah memfokuskan pengendalian TBC bagi para pekerja. Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun.

"Usia tersebut merupakan usia dimana mayoritas orang-orang bekerja. Pemerintah memfokuskan pengendalian TBC bagi para pekerja melalui Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC dan Permenaker nomor 13 tahun 2002 tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja," ujar Imran dalam konferensi pers Hari TBC Sedunia, di Jakarta, Sabtu (18/3).

Dia menuturkan, jumlah kasus TBC sensitif obat berdasarkan jenis pekerjaan tahun 2022 paling banyak dialami oleh buruh sebanyak 54.800 orang, petani 51.900 orang, dan wiraswasta 44.200 orang. Sedangkan, jumlah kasus TBC resisten obat berdasarkan jenis pekerjaan Tahun 2022 paling banyak ada di wiraswasta 751 orang, buruh 635 orang, dan pegawai swasta BUMN atau BUMD 564 orang.

Dia menambahkan, angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia tahun 2022 secara umum keberhasilannya 55 persen. Dari angka tersebut yang paling tinggi adalah tenaga profesional medis 75 persen, tenaga profesional non-medis 67 persen, guru atau dosen 66 persen, diikuti profesi yang lainnya.

Imran menyebut, berdasarkan data kependudukan BPS 2022 lebih dari 80 persen pekerja informal tidak mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan. Menurutnya, hal tersebut memjadi tantangan bersama bagaimana membuat mereka mempunyai akses yang baik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top