Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan “Stunting”

Pemerintah Fokus pada Perbaikan Pola Hidup dan Lingkungan

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas tentang penurunan 'stunting' atau gagal tumbuh di Kantor Presiden, Jakarta. Presiden meminta jajarannya bergerak cepat menurunkan angka stunting terhadap anak-anak di berbagai daerah karena dapat mengancam kualitas manusia Indonesia dan kemampuan daya saing bangsa.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah akan memfokuskan diri pada pengelolaan perbaikan pola hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal untuk mempercepat mengatasi persoalan stunting (gagal tumbuh) anak-anak di 100 kabupaten/kota di Indonesia.

"Mulai April 2018 ini, penanganan stunting tidak hanya akan dilakukan dengan pemberian makanan tambahan, namun juga pembangunan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak," tegas Presiden Joko Widodo di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4/20). Tidak kurang dari seratus kabupaten/kota masuk dalam target wilayah penanganan stunting di Indonesia.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi di dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, atau dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Sayangnya, stunting baru terdeteksi setelah anak berusia dua tahun. Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, rentan terhadap penyakit, dan menurun produktivitasnya. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negera dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya.

Di dunia, Indonesia menduduki posisi ke-17 dari 117 negara. Walaupun data kasus ini sudah menunjukkan penurunan dibanding tahun 2013. Data prevalensi stunting pada 2014 adalah 32,9 persen dengan target 2019 sebesar 28,0 persen, sedangkan capaian pada 2016 adalah 26,1 persen atau sembilan juta anak.

Pemerintah mesti berupaya keras menurunkan angka stunting penduduk miskin ini. Presiden menjelaskan sebenarnya pemerintah sudah fokus dengan persoalan stunting sejak awal pemerintahan. Selama ini, pemerintah hanya mendistribusikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak-anak.

Namun pada tahun ketiga, pemerintah menyadari bahwa persoalan stunting akan lebih cepat diatasi jika pendistribusian makanan tambahan diikuti dengan perbaikan pola hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal. "Sekali lagi, stunting ini bukan hanya masalah makanan, tapi juga berkaitan dengan kesehatan lingkungan, salah satunya sanitasi, air bersih. Jadi, semuanya harus bekerja dan harus terintegerasi," lanjut Jokowi.

fdl/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top