Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi - Ditargetkan 6,1 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital Tiap Tahun

Pemerintah Fokus Majukan UMKM

Foto : ANTARA/JOJON

PEMASARAN “ONLINE” - Perajin menjual meja rak bunga melalui media sosial di Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (11/1). Demi tetap produktif di masa pandemi Covid-19, perajin meja rak bunga menyulap besi menjadi kotak dan lengkungan minimalis dijual dengan harga bervariasi dari 400 ribu rupiah per buah sampai 800 ribu rupiah per buahnya dipasarkan secara online di media sosial.

A   A   A   Pengaturan Font

UMKM diyakini menjadi merupakan tulang punggung ekonomi nasional, terlebih saat krisis seperti saat ini karena jumlahnya saat ini mencapai 64 juta di seluruh Indonesia.

JAKARTA - Pemerintah fokus mendorong perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang digadang-gadang menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Selain mendorong digitalisasi, pemerintah gencar mempromosikan produk UMKM ke masyarakat.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan pemerintah menargetkan 6,1 juta UMKM masuk platform ekosistem digital (on boarding) setiap tahunnya hingga 2023. Dengan demikian, pada akhir 2023, diharapkan ada 30 juta UMKM on boarding.

"Dari target yang ditetapkan Bapak Presiden pada 14 Mei 2020 yaitu dua juta UMKM/IKM on boarding, kita mampu mencapai 3,7 juta unit UMKM, sehingga total ada 11,7 juta UMKM. Selanjutnya, mulai 2021-2023 ditargetkan 6,1 juta UMKM on boarding setiap tahun sehingga mencapai 30 juta UMKM pada akhir 2023," kata Menko Luhut dalam peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021, Senin (11/1).

Dukungan terhadap digitalisasi UMKM juga disampaikan Bank Indonesia (BI). Bank sentral menargetkan, tahun ini, ada 12 juta UMKM yang akan terhubung dengan alat pembayaran QR Code Indonesian Standard (QRIS).

"Pada tahun lalu kami telah sambungkan 5,8 juta merchant secara nasional dan hampir semuanya UMKM. Mari tahun ini kita tingkatkan dua kali lipat jadi 12 juta (merchant) UMKM tersambung secara nasional dengan QRIS," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang digelar secara daring dan luring dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kemarin.

Perry menuturkan dengan terhubung QRIS, UMKM akan mulai masuk dalam ekosistem digitalisasi yang memungkinkan adanya transaksi tanpa tatap muka sehingga pembayaran bisa berlangsung cepat, mudah, aman, dan andal.

"Saya yakin melalui digitalisasi, UMKM kita akan naik kelas, go digital, go export, dan jadi daya dukung ekonomi kita," katanya.

Tulang Punggung

Seperti diketahui, UMKM diyakini menjadi merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, terlebih saat krisis seperti saat ini. Sebab, jumlah UMKM saat ini mencapai 64 juta di seluruh Indonesia.

Selain digitalisasi, pemerintah, Senin (11/1), meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 untuk mengajak masyarakat membeli dan menggunakan produk lokal buatan UMKM. Peluncuran Gernas BBI dilakukan di tiga tempat yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Yogyakarta International Airport, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menko Luhut dalam acara peluncuran secara daring dan luring, mengatakan rasa bangga dan mau menggunakan produk lokal merupakan bentuk perjuangan bangsa yang bisa dilakukan saat ini. Karenanya, pemerintah meminta semua semua pihak bisa bekerja sama. Semua pihak diminta bahu membahu menolong UMKM agar mereka bisa terus menciptakan produk bermutu yang bernilai tinggi.

"Untuk itu saya imbau seluruh daerah, seluruh pemangku kepentingan, mari kita sekali lagi bersatu untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk lokal Indonesia," unjar Menko Luhut.

Luhut bahkan mengimbau para pejabat negara untuk menjadi brand ambassador (duta) produk lokal Indonesia dengan membeli dan menggunakan produk lokal. Dia menambahkan jika ada gubernur atau kepala daerah yang punya masalah atau perlu berkonsultasi soal kampanye tersebut, pihaknya membuka pintu seluas-luasnya untuk menerima masukan.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top