Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga

Pemerintah Diminta Antisipasi Inflasi dengan Mengelola Psikologi Pasar

Foto : ROSLAN RAHMAN / AFP

Suasana rak etalase toko yang kosong akibat panic buying masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta mengantisipasi kenaikan inflasi pada tahun ini dengan mengelola dampak psikologis pasar sehingga tidak terjadi kepanikan (panic buying) yang berpotensi makin memicu lonjakan harga.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, mengatakan langkah pemerintah dalam beberapa tahun sebelumnya harus diakui berhasil menjaga inflasi di level 3-4 persen. Kalau tiba-tiba pada tahun ini naik hingga 5,5 sampai 6 persen, tentu saja akan mengakibatkan dampak psikologi yang cukup berat.

"Jagung naik, gandum naik, nanti kan peternak terdampak. Telur, daging ayam, nah soal-soal seperti ini jangan sampai jadi gejolak, tidak ada demo peternak. Pemerintah harus mengelola itu," kata Susilo.

Dampak psikologis bahwa pemerintah dan BI telah gagal mengelola inflasi akan berakibat pada keputusan-keputusan buruk di pasar sehingga akan makin memperparah dampak.

"Kita tahu ada faktor ekternal, nah itu bagaimana rantai pasok internasionalnya bisa diatasi oleh negara. Nah, di internal ya faktor psikologis yang paling penting, dan menjaga harga energi tidak naik," kata Susilo.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top