Pemerintah Bayangan Berkampanye Melalui Radio Gelap
Protes Kudeta l Sejumlah demonstran turun ke jalan di Kota Yangon sambil mengacungkan salam 3 jari dalam aksi protes menentang kudeta oleh militer beberapa hari lalu. Agar bisa menggalang dukungan bagi perlawanan para demonstran prodemokrasi ini, pemerintah bayangan Myanmar pada Jumat (20/8) mulai melancarkan kampanye dengan menggunakan radio gelap.
Saat mempromosikan peluncuran radio gelap ini di media sosial, pihak pemerintah bayangan Myanmar menyerukan pada para calon pendengar untuk membeli radio dan turut mendengarkan sebagai antisipasi jika penyebaran informasi melalui internet dipadamkan oleh junta.
Reaksi Kudeta
Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer dalam kudeta Februari lalu. Kudeta ini kemudian memicu terjadi aksi protes prodemokrasi besar-besaran yang ditanggapi oleh militer dengan kekerasan berdarah.
Terkait kehadiran pemerintah bayangan Myanmar ini, pihak junta militer telah memasukkan mereka dalam kategori kelompok teroris. Ini berarti siapapun yang melakukan kontak dengan pemerintah bayangan, termasuk awak media, bisa dikenai tuntutan pelanggaran undang-undang kontraterorisme.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya