Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemerintah Akeselerasi Digitalisasi Industri Kerajinan

Foto : Antara HO-New Exotic Batik

Produk batik tulis dari New Exotic Batik Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat sektor industri di dalam negeri agar tetap bisa menjalankan usahanya dengan baik, di tengah pandemi Covid-19. Upaya memacu produktivitas ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap langkah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang agenda PEN akibat pandemi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (21/5).

Menperin menegaskan, sebagai subsektor industri kreatif, industri kerajinan dan batik terus dipacu daya saingnya agar mampu kompetitif di pasar domestik dan ekspor. Dipaparkan Menperin, dirinya melakukan kunjungan kerja di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.

Kemenperin, kata dia, mendorong peran BBKB Yogyakarta agar semakin memaksimalkan layanannya kepada masyarakat untuk menjaga batik sebagai budaya asli Indonesia, dan meningkatkan kinerja industrinya supaya terus tumbuh. Guna mendorong pengembangan sektor industri, dibutuhkan peran semua pihak dalam menciptakan ekosistem inovasi yang menunjang.

"Misalnya, layanan digital yang menyeluruh dan terintegrasi merupakan jawaban mengakselerasi peran ekonomi berbasis industri kreatif tersebut," tuturnya.

Menurut Agus, adaptasi teknologi digital serta penerapan teknologi pendukung dinilai sebuah langkah yang tepat dan dapat mengubah kesulitan menjadi opportunity bagi industri kreatif. "Adanya teknologi telah memudahkan kita untuk bisa tetap terhubung, berkolaborasi, melakukan brainstorming, serta melakukan hal-hal produktif lainnya meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung," jelasnya.

Di samping itu, Kemenperin akan memfasilitasi produk batik untuk mendapat sertifikasi SNI (standar nasional Indonesia). Sertifikat tersebut sangat penting karena untuk meningkatkan kualitas produk batik itu sendiri dan menjadi instrumen untuk membendung produk impor.

Kepala BSKJI Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan, Digital Learning Center (DLC) Kerajinan dan Batik yang mentransformasikan layanan konvensional menjadi digital ini merupakan prasarana multi elemen yang dapat mendukung ekosistem digital di Indonesia.

"Dengan keberadaan DLC Kerajinan dan Batik, kami berharap akan lebih memudahkan transferbilitas pengetahuan maupun skill, manajerial, maupun teknis kepada para pelaku industri kerajinan dan batik di Indonesia," papar Doddy.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top