Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemerataan Bioskop Dorong Kemajuan Industri Film Nasional

Foto : ANTARA

Ilustrasi -Bioskop.

A   A   A   Pengaturan Font

"Sekarang kan menuju 2.500 layar saja ngos-ngosan. Dulu 6.600 layar berarti di atas kertas seluruh kabupaten kita ada bioskopnya. Artinya ada lapis bioskop juga, bioskop kelas A, B, C. Sekarang kan seolah-olah bioskop itu harus kelas A semua, harus mewah," kata dia menjelaskan.

Menurut Badan Perfilman Indonesia, saat ini terdapat 517 lokasi bioskop dengan jumlah layar sebanyak 2.145 layar yang tersebar di sekitar 115 kota/kabupaten di seluruh wilayah Indonesia.

Hikmat menilaibioskop kelas menengah ke bawah yang murah justru memiliki potensi besar untuk menjangkau masyarakat di kota-kota kecil.

"Menurut saya, di kota-kota kecil, bioskop yang murah adalah masa depan industri kita. Tapi kan orang berpikirnya (bioskop) kelas Plaza Senayan semua. Itu kan enggak realistis untuk penduduk Indonesia," ujar Hikmat.

Menurut dia, kondisi ini menyebabkan industri film Indonesia masih belum ideal, di mana jumlah bioskop tidak sebanding dengan proporsi penduduk dan potensi pasar yang besar.

Untuk itu, Hikmat menekankan pentingnya pemerataan persebaran bioskop di seluruh wilayah Indonesia untuk membuka potensi besar industri film dan meningkatkan jumlah penonton. Ini akan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat di berbagai daerah untuk menikmati film di bioskop dan mendorong pertumbuhan industri film nasional.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat industri film nasional makin tumbuh positif sepanjang 2023, dan berhasil menyedot 55 juta penonton bioskop tanah air.

Tak hanya itu, bahkan tercatat ada 20 film Indonesia yang mendapatkan lebih dari 1 juta penonton pada tahun lalu.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/2), mengatakan industri film Indonesia merupakan subsektor ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat positif setelah pandemi COVID-19, dan menjadi salah satu penunjang pendapatan bagi sektor pariwisata di tanah air.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top