Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gizi Buruk di Asmat - Tim Satgaskes TNI Beri Penyuluhan Kesehatan di Agats

Pemenuhan Gizi Warga Dilanjutkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Meski status kejadian luar biasa campak di Kabupaten Asmat telah dicabut, namun program pemenuhan gizi keluarga dan pelayanan kesehatan tetap dilanjutkan.

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap melanjutkan program pemenuhan gizi keluarga dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Asmat, Papua. Hal ini tetap dilakukan kendati telah dicabutnya status kejadian luar biasa (KLB) campak di wilayah tersebut karena masyarakat setempat masih membutuhkan perbaikan gizi. Kemenkes dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (6/2), menegaskan tim Kemenkes tetap melayani pengecekan status gizi pada 100 anak dan balita yang berada di Kampung Kaye, Distrik Agats, Kabupaten Asmat.

Apa yang dilakukan Kemenkes ini sesuai dengan permintaan Bupati Asmat Elisa Kambu. Dia berharap pendampingan ke warga dan pelayanan kesehatan terus dilakukan dalam waktu lebih lama meski status KLB campak sudah berakhir. Seperti diketahui, Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan KLB campak yang melanda kabupaten yang dipimpinnya beberapa waktu yang lalu telah berkahir. Hal itu tertera dalam surat pencabutan KLB campak Asmat yang dikeluarkan oleh Bupati Elisa pada 5 Februari 2018.

Dalam surat itu disebutkan, berdasarkan laporan perkembangan situasi KLB campak yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada tanggal 4 Februari 2018 tentang situasi KLB campak disimpulkan terjadi penurunan penderita campak. "Tim satgas TNI, Polri, Kemenkes PB IDI tidak menemukan kasus baru," kata bupati dalam surat tersebut. Masih dalam surat itu tertera, apabila ditemukan kasus baru dan tidak termasuk kriteria KLB maka hal ini adalah kondisi normal yang didapat puskesmas dan tertangani. Berdasarkan situasi campak KLB di atas maka penetapan KLB campak dinyatakan dicabut dan telah berakhir.

Penyuluhan Kesehatan

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengatakan tim dokter dan paramedis Satgaskes TNI di bawah pimpinan Letda Ckm Hendri Dianto memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada siswa-siswi SD Syuru, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Selasa (6/2). "Materi penyuluhan yang disampaikan tentang cara merawat gigi yang benar, waktu untuk menggosok gigi serta makanan yang sehat dan bergizi untuk gigi. Terlihat semangat dan rasa keingintahuan dari anak-anak yang berjumlah 50 orang gabungan dari kelas 3, 4, dan 5 SD Syuru," kata Aidi.

Data di RSUD Agats menunjukkan masih ada 12 orang pasien yang dirawat inap yang terdiri dari sembilan anak dengan gizi buruk, dan tiga anak dengan campak. Kondisi kesehatan di Asmat dinilai makin terkendali dengan indikator telah dilakukannya vaksinasi di 224 kampung yang berada di 23 distrik. Tercatat sebanyak 72 anak meninggal akibat campak dan gizi buruk sampai ditetapkannya KLB berakhir. Sebanyak 66 orang meninggal akibat campak dan enam orang meninggal karena gizi buruk. Sejak September 2017 hingga 4 Februari 2018 tercatat kasus meninggal di rumah sakit sebanyak delapan orang dan sisanya ditemukan di kampung. Pasien rujuk ke RSUD Agats baru dilakukan pada 20-22 Januari 2018.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Mohamad Subuh, menerangkan KLB dinyatakan selesai setelah dua kali masa inkubasi tidak ditemukan atau dilaporkan adanya kasus baru. Masa inkubasi penyakit campak ialah 14 hari, sehingga pencabutan status KLB ditetapkan jika selama 2 x 14 hari sejak ditemukan kasus campak terakhir tidak ada lagi kasus baru penyakit campak.

cit/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top