Pemda Riau Harus Cermat Kelola Hak PI Blok Rokan

JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) Riau diminta berhati-hati dalam mengelola hak participating interest (PI) 10 persen dari Blok Rokan. Mereka harus belajar dari masalah yang dialami pemda lain. Karena bekerja sama dengan swasta, hasil yang diterima jauh dari ekspektasi. Dampaknya, PI tidak banyak memberi manfaat bagi warga di daerah.

"Saya harap Pemda Riau harus benar-benar hati-hati dalam menyingkapi hal ini. Jangan sampai nanti pemda tidak mendapatkan apa-apa. Mereka harus belajar dari pengalaman pemda lain, seperti Bojonegoro, yang karena bekerja sama dengan swasta maka hasil yang diterima tidak banyak," tegas Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan, di Jakarta, Senin (6/9).

Mamit menjelaskan PI 10 persen sejatinya adalah menambah pendapatan bagi pemda dan bisa memberikan multiplier effect bagi warga sekitar. Untuk mencapai itu, diperlukan langkah strategis. Karena itu, dia menyarankan agar pemda tidak perlu menggandeng swasta, cukup minta dibantu oleh Pertamina dalam PI tersebut.

"Nanti setiap tahun dipotong setiap keuntungan yang didapatkan sampai sesuai dengan nilai saham yang hrus dimasukkan. Jadi, pemda tidak akan kehilangan potensi penerimaan karena bekerja sama dengan swasta," ujar Mamit.

Seperti diketahui, PI 10 persen adalah besaran maksimal sepuluh persen participating interest pada Kontrak Kerja Sama yang wajib ditawarkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Negara.
Halaman Selanjutnya....