Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Daerah

Pemda DIY Beralih Kembangkan Wisata "Live in"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Pengembangan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan diarahkan pada wisata live in atau home stay dari sebelumnya spot selfie. Pasalnya, wisata spot selfie berkembang tak optimal untuk menghasilkan putaran ekonomi. Wisatawan yang datang hanya untuk berfoto, bukan membelanjakan uangnya.

"Pada wisata selfie, wisatawan selama dua jam foto hanya membeli air mineral dan parker sehingga paling hanya menghasilkan pemasukan empat ribu rupiah saja. Mau yang datang berjubel pendapatannya dan efek dominonya kecil," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi pada Rapat Koordinasi Akselerasi Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY di Kantor Gubernur Kepatihan, Yogyakarta, Rabu pekan lalu.

Adapun wisata live in atau menginap, putaran ekonominya dinilai lebih besar seperti untuk membayar kamar minimal 100 ribu rupiah, belum termasuk makan, minum, dan keperluan lainnya selama menginap. Menyikapi kondisi yang ada, Pemda DIY akan mendorong pertumbuhan wisata menginap atau live in untuk meningkatkan perputaran uang di kawasan wisata.

"Seribu orang selfie tanpa menginap, akan kalah dibandingkan 100 orang live in. Makanya akan terus didorong. Wisata live in ini wisata masa depan DIY," kata Aria.

Target Wisatawan

Sementara itu, Ketua Tim Penyiapan Kebijakan Perekonomian dan SDA Setda DIY, Doni Dwi Yogya Handoko mengatakan pada 2019, DIY menargetkan pengunjung wisatawan mancanegara sebanyak 800.000 orang.

"Pemda DIY juga telah menetapkan tujuh destinasi wisata prioritas pembangunan dan pengembangan kepariwisataan DIY pada 2019-2025 yang diharapkan dapat menarik wisatawan asing," katanya.

Salah satunya destinasi wisata prioritas adalah Kawasan Menoreh Kulon Progo perbukitan sejuk dengan pesona alam, kebun teh dan atraksi budaya.

Ditambahkannya, selain kawasan Menoreh, kawasan wisata prioritas DIY lainnya yaitu, Kraton - Malioboro, Prambanan - Ratu Boko, Lereng Merapi, Karst Gunungsewu, Parangtritis - Depok - Kuwaru, dan Kawasan Kasongan - Tembi - Wukirsari.

"Bidang aksesibilitas dan infrastruktur pendukung tujuh kawasan tersebut juga akan terus dikembangkan setiap tahunnya. Misalnya, layanan moda transportasi antarcandi seperti becak kayuh, kereta khusus atau andong di kawasan Prambanan - Boko," kata Doni yang juga Kabid Bina Kapasitas Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY.

YK/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top