Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pembinaan Usaha Kecil, Pemkab Bangkalan Bina Pengembangan Industri Briket Arang

Foto : ANTARA/HO-Kominfo Bangkalan

Uji coba penggunaan briket arang di salah satu pandai besi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, oleh Balitbangda, Disperinaker, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bangkalan.

A   A   A   Pengaturan Font

Berita gembira di tengah wabah dengan adanya usaha pembinaan usaha kecil, Pemkab Bangkalan membina pengembangan industri briket arang.

Bangkalan - Pembinaan industri kecil. Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terus mendorong pengembangan industri briket arang sebagai bahan bakar industri kecil menengah (IKM) di wilayah itu.

"Jika pelaku IKMdi Bangkalan ini menggunakan briket arang sebagai bahan bakar, akan banyak keuntungan yang akan diperoleh," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bangkalan Moh Mohni di Bangkalan, Jawa Timur, Minggu.

Moh Mohni menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Bangkalan sudah ada kelompok masyarakat yang tergabung dalam Rumah Daur Ulang (RDU) De El Ha yang memproduksi briket arang dari hasil daur ulang bahan bakar.

Namun, kata Plt. Bupati, hasil produksi briket arang kelompok itu belum dikenal luas oleh masyarakat sehingga perlu bantuan pemerintah untuk menyosialisasikan kepada pelaku IKMdi daerah ini, seperti industri pabrik tahu dan pandai beri.

Bupati mengatakan bahwa pemkab setempat berkepentingan untuk ikut membantu dan mendorong pelaku industri yang ada di Bangkalan menggunakan briket arang karena beberapa pertimbangan.

Selain lebih mudah, menurut dia, menggunakan briket arang tidak menimbulkan asap pekat yang mengganggu pernapasan sehingga secara otomatis juga akan lebih ramah lingkungan.

"Jika briket arang ini bisa dikembangkan secara masif, yang beruntung bukan hanya produsen briket, melainkan pelaku IKM juga. Dari segi ekonomi, menggunakan briket arang juga lebih ekonomis," katanya.

Mohni lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bangkalan melakukan penelitian pada dua IKM yang menjadi binaan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bangkalan pada IKM pabrik tahun dan pandai besi di Kecamatan Galis, Bangkalan.

Menurut dia, hasilnya sangat membanggakan. Selain lebih ekonomis, juga lebih ramah lingkungan.

Oleh karena itu, pemkab setempat merekomendasikan agar para pelaku IKMsebaiknya menggunakan briket arang ketimbang menggunakan kayu dengan alasan lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis.

Sementara itu, Kabid Inovasi dan Teknologi (Inotek) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pemkab Bangkalan Mira Dianfitria menuturkan bahwa pelaku IKM yang kini telah menggunakan briket arang setelah mengetahui hasil uji coba olehBalitbangda Pemkab Bangkalan adalah IKM Pabrik Tahu Rejeki dan Koperasi Pandai Besi Sarembang di Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan.

"Harga briket arang yang dijual di pasaran saat ini Rp500 per kilogram, termasuk briket arang hasil olahan RDU De El Ha yang menjadi binaan Disperinaker Pemkab Bangkalan itu," katanya.

Mira lebih lanjut menjelaskan bahwa kualitas dan harga jual arang briket berdasarkan kriteria, yakni konten kalori arang sangat tinggi dan konten persentase debu kecil.

"Jadi, kalori arang sangat tinggi, konten air dan debu rendah, maka harga kualitasnya bagus," ujarnya.

Berdasarkan penelitian, briket arang RDU De El Ha sudah memenuhi standar ketentuan sehingga pihaknya merekomendasikan agar pelaku usaha menggunakan menggunakan briket arang tersebut, di samping lebih ekonomis dan ramah lingkungan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top