Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar l ARSA Mengklaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Rakhine

Pemberontak Serang 30 Pos Polisi

Foto : REUTERS/Simon Lewis

Polisi perbatasan sedang berpatroli di Kota Buthidaung, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada 13 Juli lalu. Pada Jumat (25/8) pagi, sebanyak 30 pos polisi perbatasan Myanmar diserang kelompok pemberontak Myanmar sehingga menelan korban 71 orang tewas dari dua belah pihak yang bertikai.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketegangan kembali terjadi di wilayah konflik di Rakhine, Myanmar. Kelompok pemberontak Rohingya menyerang sejumlah pos polisi dalam sebuah aksi terkoordinasi dan mengancam akan terus meningkatkan aksi serangan di Rakhine.

YANGON - Sekurangnya 59 pemberontak dan 12 personel keamanan dilaporkan terbunuh dalam bentrokan bersenjata di wilayah bergejolak di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada Jumat (25/8).

"Kelompok pemberontak ektremis Bengali telah melakukan aksi serangan besar-besaran terkoordinasi di 30 pos polisi dan pangkalan militer pada jam 1 dini hari dengan menggunakan bom buatan dan senjata ringan," demikian pernyataan militer Myanmar.

Pemerintah Myanmar menyebut warga Rohingya dengan Bengali yaitu warga imigran gelap yang berasal dari Bangladesh, walau eksistensi telah cukup lama berada di Myanmar sejak beberapa generasi. Tiadanya pengakuan dari negara menyebabkan warga Rohingya mendapatkan perlakuan kurang manusiawi dan tersisihkan.

Selain menyerang pos polisi dan pangkalan militer, pemberontak Rohingya juga menghancurkan jembatan-jembatan dengan bahan peledak. Militer Myanmar mengatakan sekitar 150 pemberontak Rohingya telah menyerang pangkalan militer di Desa Taung Bazar, wilayah administrasi Kota Buthidaung, dan aksi ini segera direspons oleh militer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top