Pemberontak Mulai Melawan

YANGON - Sebuah media lokal di Myanmar pada Minggu (23/5) melaporkan bahwa kelompok-kelompok pemberontak yang menentang junta militer di Myanmar pada mengklaim telah merebut sebuah kantor polisi di Kota Mobye dan menewas sekitar 13 anggota keamanan dan menahan 4 anggota lainnya.

Rekaman video yang dibagikan di media sosial, memperlihatkan sejumlah jasad pasukan keamanan dalam serangan itu.

Sebelumnya dilaporkan bahwa telah terjadi pertempuran di Kota Muse yang berada dekat dengan perbatasan Tiongkok pada Minggu pagi dan. Sementara itu pada Sabtu, sekelompok militan etnik telah melakukan serangan pada kota pertambangan giok di perbatasan Myanmar dan India.

Laman berita The Irrawaddy yang mengutip keterangan dari seorang anggota pemberontak mengatakan bahwa kelompok Pasukan Pertahanan Rakyat lokal telah membakar kantor polisi di Mobye dan dua warga sipil terluka akibat serangan itu.

Mobye berada sekitar 100 kilometer sebelah timur dari Ibu Kota Naypyidaw, namun kota itu berada dekat dengan wilayah yang dikuasai oleh sekelompok etnik bersenjata yang berjuang selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar.

Suu Kyi Sehat Walafiat

Sementara itu pemimpin junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, menyatakan bahwa pemimpin sipil yang tersingkir, Aung San Suu Kyi, dalam keadaan sehat walafiat dan ia akan dihadirkan dalam sebuah persidangan dalam beberapa hari lagi.

Pernyataan Min Aung itu disampaikan saat ia diwawancarai stasiun televisi asal Hong Kong, Phoenix Television, pada Kamis (20/5).

"Aung San Suu Kyi dalam kondisi sehat walafiat. Ia tinggal di kediamannya dan akan menghadiri sidang dalam beberapa hari lagi," ucap Min Aung dalam kutipan wawancara yang ditayangkan di media sosial pada Sabtu lalu.

Persidangan yang akan dihadiri Suu Kyi rencananya digelar pada Senin (24/5) ini. AFP/CNA/I-1