Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pembangunan Pusat Data Nasional Perlu SDM Mumpuni

Foto : Istimewa

Ilustrasi Pusat Data Nasional.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembangunan Pusat Data Nasional sebagai upaya menjaga ketahanan digital karena perlu ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai kemampuan teknis dalam mengelola pusat data (data center). Sayangnya hal tersebut masihmenjadi tantangan terbesar karena masih kurangnya SDM yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Koordinator Infrastruktur dan Teknologi Interoperabilitas Pemerintahan Kemkominfo, Ade Frihadi, mengungkapkan, tantangan terbesar dalam pengelolaan pusat data adalah SDM.

"Perlu kompetensi dan kapasitas yang tinggi dalam mengelola data center. Hal ini karena saat ini menurut banyak ASN belum banyak yang memiliki kemampuan teknologi informasi (TI)," ujar Ade dalam diskusi Pusat Data Nasional, di Jakarta, Selasa (29/6).

Senada dengan Ade, Hendra Suryakusuma, Ketua Umum Asosiasi Data Center Indonesia (Idpro) menyampaikan hampir 73 persen waktu henti (downtime) operasional data center ini disebabkan oleh personal yang tidak mumpuni.

"Kami di industri pun merasa kekurangan SDM yang mumpuni. Oleh karenanya kami bekerja sama dengan Universitas Indonesia pada fakultas teknik elektronya untuk bisa memiliki kurikulum khusus data center," ungkap Hendra.

Menurut Hendra, Kominfo gagal menjalankan fungsinya dalam membangun SDM TI yang mumpuni untuk mendukung transformasi digital nasional. Kominfo hanya fokus pada pembangunan infrastruktur yang sebenarnya merupakan ranah pelaku usaha di industri.

"Kemenkominfo sebagai regulator seharusnya mendukung penyelenggara data center nasional dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri nasional, dan tidak menjadi pesaing pelaku industri yang sudah berinvestasi," ungkap Hendra.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, pembangunan Pusat Data Nasional tidak menjadi solusi permasalahan industri data center nasional yang membutuhkan talenta digital untuk mengoperasikan dan mengembangkan layanan data center dan komputasi awan (cloud).

Untuk kurikulum Idpro menyatakan telah bekerja sama dengan lembaga sertifikasi SNI pusat data dengan menerjunkan lima insinyuruntuk merumuskan standar nasionalnya, baik standar untuk spesifikasi teknis, standar operasional data center dan standar audit.

Sementara itu Chairman Indoseisa Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja berpendapat, pengadaan SDM untuk pengelolaan data center tidaklah murah. Berkaca dari pengalaman Pusat Komando Siber Nasional Amerika Serikat, butuh waktu lima tahun dalam membangun SDM meski anggaran yang tersedia cukup berlimpah dengan infrastrukturnya lengkap.

"Jadi dalam pengadaan Pusat Data Nasional ini tidak sesederhana bahwa, ini ada anggarannya. Tapi siapa yang menjalankan, SDM-nya mana. Peningkatan kemampuan SDM ini penting terlebih untuk mencegah kebocoran data?" tegas Ardi.

Selain itu menurut Ardi, dalam pengadaan Pusat Data Nasional ini perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan baik pemerintah maupun industri melakukan kolaborasi.

"Teknologi itu umurnya pendek. Jika pemerintah membangun sendiri data center, dalam beberapa tahun teknologinya sudah dipastikan akan tertinggal dari data center para pelaku usaha," ujar dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top