Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan MRT Fase II Dimulai Akhir 2018

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembangunan mass rapid transit (MRT) fase II akan dimulai akhir tahun 2018. Saat ini, PT MRT Jakarta yang ditunjuk sebagai operator utama ditugaskan untuk membebaskan lahan pada sepanjang trase yang dilalui MRT.

"Saya ingatkan kepada MRT semuanya ditabulasi dan dipercepat, diakselerasi agar konstruksi bisa dimulai akhir 2018," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Balaikota, Jakarta Pusat, Jum'at (18/5).

Dalam pembebasan lahan ini, PT MRT diminta menggunakan skema bisnis to bisnis (B to B) dengan pemilik lahan perorangan. Sedangkan bagi lahan milik intsansi pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka pihaknya akan mengupayakan mengalihkan hak penggunaan lahan (HPL) lahan itu atau membelinya.

"Untuk milik perseorangan, akan diprioritaskan yang pendekatan B to B antara MRT Jakarta dan pemilik lahan. Sedangkan untuk lahan yang dimiliki BUMD dan BUMN seperti KAI, diupayakan akan terjadi serah terima HPL pada Pemprov DKI baik melalui kerja sama, maupun pembelian aset oleh Dishub," katanya.

Baca Juga :
Satu Jalur

Rencananya, pembangunan MRT Fase II ini akan dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan. Dalam fase ini, pihaknya meminta PT MRT untuk membangun stasiun ikonik, yakni di stasiun Monumen Nasional (Monas) dan Stasiun Kota. Meski demikian, pihaknya akan tetap mengembangkan kawasan terintegrasi (transit oriented development/TOD) pada jalur MRT Fase II ini.

"Penetapan jalur MRT akan segera difinalisasi oleh pak gubernur dan koordinasi dengan asisten pembangunan. Mengenai manajemen regulasi TOD, kampung Bandan juga sudah dilakukan. Kita juga lakukan dengan sistem insentif dan tentunya pendekatan TOD agar para pengembang bisa merasakan bekerja sama dengan MRT bisa mendapatkan upside dari pengelolaan itu," jelasnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, persiapan pembangunan MRT Fase II harus dimulai dengan penetapan lokasi. Diakuinya, persetujuan gubernur dan Menteri Perhubungan mengenai Trase MRT Fase II itu sudah diterimanya dan akan ditindaklanjuti dengan penetapan lokasi mulai Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan.

"Kedua, panduan rancang kota juga perlu diterbitkan untik koridor fase II. Memulai desain, merencakan apa yang akan kita lakukan. Misalnya Ada kawasan pejalan kaki dekat Kota tua, kita diminta kerja sama. Jalur jalan dipakai entrance," katanya.

Sebagai operator utama, PT MRT Jakarta diberikan kewenangan untuk menjalankan skema bisnis to bisnis dalam pembebasan lahan MRT Fase II yang diperlukan. Pasalnya, BUMD baru ini diperkenankan untuk melakukan investasi, terutama dalam membangun depo di kawasan Kampung Bandan.

Di Kampung Bandan misalnya, terdapat lahan seluas 12 hektare yang dimiliki PT KAI. Rencananya, depo MRT seluas enam hektare akan dibangun di kawasan ini. Menurutnya, PT KAI telah menyetujui pembangunan Depo MRT di Kampung Bandan.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top