Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid, Terkait Tujuan Pemerintah Bangun SDM Unggul

Pembangunan Kualitas SDM Harus Memaksimalkan Peran Kebudayaan

Foto : BAGUSKEMDIKBUD.GO.ID
A   A   A   Pengaturan Font

Namun, sampai saat ini, kebudayaan masih belum mendapat tempat untuk terlibat dalam proses pembangunan. Di sisi lain, pengelolaan kebudayaan juga memerlukan perhatian dari pemerintah dan keterlibatan dari masyarakat. Dengan tata kelola yang baik, kebudayaan bisa menjadi bekal bagi rakyat Indonesia di tengah persaingan global. Selain itu, kebudayaan juga bisa memberikan solusi bagi isu-isu yang tengah berkembang saat ini.

Untuk mengupas hal tersebut, Koran Jakarta mewawancarai Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid. Berikut kutipan wawancaranya.

Kendala terbesar apa yang ada dalam kebudayaan?

Kendalanya ada pada keorganisasian. Maksudnya bukan cuma lembaga, tapi bagaimana tata kelola kita sehingga kekuatan dan kekayaan yang kita miliki dikelola dengan baik dan hasilnya optimal. selama ini, problem besarnya itu kebijakan belum sampai ke sana. Padahal untuk urusan kebudayaan, melibatkan 41 kementerian, lembaga, dan oganisasi-organisasi nonpemerintah.

Upaya yang telah dan akan dilakukan ke depan?

Kami telah menyusun Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) yang mudah-muadahan tahun ini segera disahkan. Ini bisa jadi pegangan kita bersama dalam menuntun semua kementerian, lembaga dan organisasi nonpemerintah untuk berjalan bersama memajukan kebudayaan.

Kami juga membuat alur kerja kebudayaan, yaitu perlindungan, pengembangan, pembinaan, dan pemanfaatan. Kami sudah melakukan tahap perlindungan dengan melibatkan masyarakat sehingga tinggal mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan.

Peran kebudayaan membantu visi pemerintah meningkatkan kualitas SDM?

Besar sekali karena peningkatan SDM bukan soal kognitif dan mengakumulasi pengetahuan pada bidang tertentu, tapi yang pasti juga dilengkapi dengan kemampuan menggunakan pengetahuan secara bijak untuk kemajuan. Kita memang punya banyak orang pintar dan mengerti banyak masalah, tapi belum tentu menjadi bagian dari pemecahan masalah.

Memang sikap tersebut tidak bisa jika tidak ditanam secara kultural. Tidak bisa mengubah dalam semalam. Jadi, memang perlu ditumbuhkan dalam perilaku sehari-hari kita. Itulah ranahnya kebudayaan.

Dana Abadi Kebudayaan juga untuk SDM?

Ada bagian yang cukup besar untuk peningkatan kapasitas. Lewat pelatihan-pelatihan. Jadi kegiatan bukan hanya event, tapi ada peningkatan unsur kapasitas, baik manajemen, organisasi, maupun pengembangan kapasitas individu.

Masyarakat kita amat dekat dengan teknologi. Apa tidak membebani kebudayaan?

Teknologi dan digitalisasi alat. Teknologi mesti dikendalikan, jangan sampai sebaliknya kita dikendalikan teknologi. Ini problem besar kebudayaan. Teknologi kita serap secara besar, tapi kebudayaan levelnya belum memahami sehingga masyarakat jadi ketergantungan teknologi.

Bagaimana peran kebudayaan menyikapi konflik dalam masyarakat?

Bhinneka Tunggal Ika kita mengajarkan untuk memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Peran kebudayaan untuk masalah sosial penting sekali, termasuk dalam isu politik.

Selain itu, problem besar masyarakat yang dimarjinalkan adalah rekognisi dan pengakuan keberadaan mereka seutuhnya. Orang di kota selalu melihat orang di daerah agar sama. Ini tidak bisa.aden ma'ruf/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top