Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Apresiasi untuk Presiden

Pembangunan Infrastruktur Masif, Jokowi Mendapat Penghargaan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Masifnya pembangunan insfrastruktur dan dampak positifnya di negeri ini membuat Presiden Jokowi mendapatkan The AFEO Distinguished Honorary Patron Award dari Organisasi insinyur dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO).

Penghargaan ini juga diberikan karena Pemerintah mendorong disahkannya UU Keinsinyuran yang membuat profesi inssinyur semakin kuat melangkah maju. Ini kontribusi yang luar biasa terhadap para insinyur tanah air yang bekerja nyata dibalik setiap proyek infrastruktur.

Chairman AFEO yang juga Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, mengatakan ini, di sela-sela pertemuan Pengurus Pusat PII dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat PII, di Jakarta, kemarin.

Heru mengatakan, apresiasi ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan pada kepala negara karena jasa dan kontribusinya terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di negaranya masing- masing.

The AFEO Distinguished Honorary Patron Award rencananya akan diberikan bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (Cafeo- 37) di Jakarta pada 11-14 September 2019 mendatang.

PM Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad dan PM Kamboja, Hun Sen adalah penerima penghargaan yang sama sepanjang 37 tahun sejarah CAFEO.

Etalase Kebanggaan

Jadi, CAFEO37, menurut Heru lebih dari sekedar acara seremoni tahunan. Konferensi yang akan berlangsung 11-14 September 2019 di JIEXPO Kemayoran ini juga menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia kepada dunia internasional. "Karya-karya terbaik insinyur Indonesia akan ditampilkan di CAFEO37," kata Heru.

Tahun 2019 menjadi tahun penting bagi insinyur Indonesia. Selain menjadi tuan rumah CAFEO, tahun ini menjadi momentum PII memulai langkah pertama menuju transformasi keinsinyuran pasca disahkannya UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran dan PP Nomor 25 Tahun 2019.

Sebagai mitra pemerintah yang diberi mandat oleh UU, kata Heru, PII siap mendukung strategi pembangunan nasional dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Ibarat mau perang, kita harus tahu kekuatan kita, peralatan kita, berapa pasukan kita. Untuk itulah PII menyusun database insinyur pertama di Indonesia. Inventaris inilah yang akan menjadi dasar strategi membangun manusia insinyur Indonesia ke depan," kata Heru. sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top