Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hasil Survei -- Penanganan Pandemi Juga Diapresiasi

Pembangunan Infrastruktur Kesuksesan Rezim

Foto : Istimewa

Direktur Eksekutif Kedaikopi, Kunto Adi Wibowo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur dinilai sebagai salah satu wujud keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Demikian hasil survei Kedaikopi yang dirilis, di Jakarta, Minggu (19/12).

Menurut Direktur Eksekutif Kedaikopi, Kunto Adi Wibowo, mayoritas responden yang diwawancara menilai, keberhasilan pemerintah saat ini ditunjukkan lewat pembangunan infrastruktur. Dari total 1.200 responden yang ditanya 16-24 November, sebanyak 39 persennya menyatakan demikian.

Di samping itu, 19 persen responden menilai, keberhasilan kerja pemerintah terlihat dari menurunnya kasus Covid-19. Sedangkan 9 persen responden menyebut pemerintah sukses meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam hasil survei yang sama, responden lainnya menilai pemerintah berhasil melaksanakan program vaksinasi Covid-19, pemberdayaan ekonomi terutama sektor UMKM, dan pendidikan.

Kemudian, sebanyak 1,2 persen responden menganggap pemerintah berhasil memberantas korupsi. Jumlah responden yang sama, menilai pemerintah telah mengatasi masalah ketenagakerjaan.

Hanya satu persen dari 1.200 responden atau 12 orang menilai pemerintah telah melaksanakan program kesehatan gratis. Sedangkan, 0,8 persen responden atau 10 orang menyebut pemerintah berhasil memberantas terorisme.

Pengangguran

Lembaga survei Kedaikopi juga menghimpun pendapat publik terkait masalah yang dihadapi masyarakat saat ini. Hasilnya, menurut Kunto, sekitar 37 persen responden atau 444 orang yang diwawancara berpendapat, pandemi masih menjadi masalah utama. Namun, 17,4 persen responden menilai tingginya pengangguran dan kurangnya lapangan kerja menjadi problem yang banyak dialami masyarakat.

Dalam hasil survei itu, masalah lain yang menjadi perhatian publik, antara lain tingginya harga kebutuhan pokok (9 persen), korupsi (6,1), utang luar negeri (4,6), dan rendahnya daya beli masyarakat (4,5 persen). Masalah berikut adalah terpuruknya ekonomi (3,9 persen), kemiskinan-kesenjangan (3,7), tidak meratanya distribusi bantuan (1,5), dan layanan pendidikan kurang merata (1,6 persen).

Terlepas dari berbagai masalah tersebut, mayoritas responden tetap mengaku nyaman dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Sekitar 68,8 persen dari 1.200 responden mengaku nyaman. "Sedangkan 31,2 persen mengaku sebaliknya, kata Kunto Adi Wibowo.

Dalam keterangannya, Kunto menyebutkan, ada berbagai alasan responden mengaku nyaman dengan kepemimpinan Jokowi. Antara lain, mereka merasa negara aman, nyaman, dan kebebasan terjamin. Setidaknya, ada 28,8 persen dari 826 responden yang menyampaikan alasan tersebut.

Alasan lainnya, para responden mengapresiasi penyaluran bantuan ke rakyat, pembangunan lebih merata, sosok Jokowi sebagai pemimpin prorakyat, penanganan pandemic, dan perekonomian yang dinilai mulai membaik.

Namun, sebanyak 374 responden berpendapat sebaliknya. Mereka menilai, rakyat tidak sejahtera, nasib tenaga kerja memburuk, pembangunan ekonomi tidak merata, dan adanya diskriminasi serta ancaman keamanan. Alasan berikutnya, layanan kesehatan tidak merata, korupsi, dan tingginya utang negara selama rezim ini.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top