Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengolahan Sampah

Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Dimulai

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama Fortum, Perusahaan Teknologi Sampah Finlandia memulai pembangunan fasilitas pengolahan sampah (intermediate treatment facility/ITF). Fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik ini dibangun di bekas Area Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

"Kita berharap, ini akan menjadi momentum lebih banyak industri sampah menjadi energy lintas Jakarta dan lintas Indonesia.," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di lokasi, Minggu (20/5).

Pembangunan ITF ini direncanakan akan rampung dalam kurun waktu tiga tahun dan akan dioperasikan melalui kerja sama dengan PLN dalam pendistribusiannya kepada masyarakat. Proyek ITF ini direncanakan dapat mengolah sampah hingga 2.200 ton/hari atau sekitar 25 persen dari total 7.100 ton sampah yang dihasilkan Jakarta setiap harinya.

"Kita akan ciptakan lapangan kerja, sejumlah 7.000 lapangan kerja, dan juga akan menciptakan suatu efisiensi bahwa 2.200 ton sampah 25 persen persen sampah di Jakarta akan di konversi menajdi 35 megawatt listrik," katanya.

Diyakininya, pengembangan ITF berdasarkan standar Eropa ini akan mewujudkan Jakarta sebagai kota dengan konsep Smart City dan Smart Environment. Terlebih, 7.100 ton sampah yang dihasilkan Jakarta setiap hari hampir setara dengan tinggi dan luasnya candi Borobudur.

"Apabila kita pergi ke Bantar Gebang, ini sangat menakutkan dan perlu diketahui bahwa tempat tersebut tidak dapat terus berkelanjutan (sustainable). Dan saat memasuki bulan Ramadhan, produksi sampah ini meningkat sebanyak 10 persen. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan bulan Ramadhan. Karena seharusnya puasa, tapi kita mengonsumsi makanan lebih banyak," ungkapnya.

Pembangunan ITF itu akan dilaksanakan usai mendapatkan persetujuan AMDAL dan berlandaskan pada Perpres Nomor 35 tahun 2018 yang kemudian diperkuat dengan Pergub Nomor 33 Tahun 2018. Menurutnya, pembiayaan ITF ini merupakan trully public privat people partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Nah ini, insyaallah akan menjadi lembaran baru dari pengolahan sampah kedepan sehingga sampah akan lebih bersih, ekonominya bergerak dan akan menciptakan begitu banyak peluang lapangan kerja yang banyak untuk warga Jakarta," tegasnya.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi mengatakan, pengolahan sampah menjadi energi terbarukan merupakan konsep yang sudah dapat diterima dengan baik di seluruh negeri. Konsep ini menjadi alternatif solusi bagi persoalan sampah di berbagai belahan dunia lainnya.

"Kami yakin, kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya pengolahan sampah dengan teknologi mumpuni akan mampu memberikan kita keuntungan baru dan inklusif," katanya.

Executive Vice President City Solution Fortum, Per Langer mengatakan, pihaknya memiliki pengalaman bertahun-tahun sebagai perusahaan energi bersih dan penyedia solusi masalah perkotaan di dunia. Pihaknya terus berkomitmen untuk mendorong perubahan dalam menciptakan dunia yang lebih bersih di manapun.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top