Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Penting untuk Solusi Berbagai Persoalan Bangsa

Foto : istimewa

Plt Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Plt Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan, pemantapan nilai-nilai (Taplai) kebangsaan penting untuk solusi berbagai persoalan bangsa baik yang terjadi saat ini maupu ke depan. Dengan bekal mengikuti kursus Taplai Lemhannas ini maka para peserta yang menduduki jabatan strategis tertentu dapat ikut membantu menyelesaikan masalah bangsa.

"Kehadiran Bapak/Ibu dari berbagai kalangan ini merupakan momen yang sangat tepat, untuk lebih memahami kembali pentingnya nilai-nilai kebangsaan. Semua ini terlaksana karena kerja sama dan kolaborasi sinergis berbagai komunitas dan kalangan," ujar Letjen TNI Eko Margiyono ketika membuka Kursus Taplai Lemhannas SBN (Smandel Business Network) Angkatanke-3, di Gedung Lemhannas, Senin (22/7).

Menurut siaran persnya, Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan, nilai-nilai kebangsaan yang dimaksud bersumber pada empat konsensus berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara

Dalam kaitan sumbangsaih para peserta ini, Plt Gubernur Lehannas ini menyatakan nantinya para peserta akan lebih optimal dalam memberikan kontribusi positif dalam ikut menyelesaikan berbagai prsoalan secara tepat. Karena itu sangat tepat sekali tema Taplai kali ini yaitu Membangun Sinergi Nasionalisme dalam Dunia Usaha: Mewujudkan Indonesia yang Berdaya Saing dan Berkeadilan.

Letjen TNI Eko Margiyonomenyinggung susahnya berkoordinasi mengingat masih kuatnya egosektoral di tiap instansi.

"Karena itu kita punya pemahaman yang sama mengenai nilai-nilai kebangsaan, karena tantangan ke depan semaki berat dan rumit, juga ancaman yang kita hadapi semakin kompleks, seperti diserangnya pusat data nasional kita belum lama ini. Ini satu contoh apabila kita tidak mampu berkolaborasi dengan baik maka ancaman-ancaman serius akan muncul," katanya.

Ia pun berpesanpara pesertadari berbagai latar belakang ini harus terus menjalin hubungan baik di antara peserta maupun dengan alumni Taplai Lemhannas gelombang-sebelumnya, sebab kolaborasi merupakan kunci bagi keberhasilan kita ke depan.

Acara Taplai Lemhannas RI, SBN Angkatan ke-3 yang berlangsung hingga 28 Juli 2024 ini diikuti 106 peserta, yang berasaldari berbagai institusi/lembaga yakni Alumni SMA 8 (Smandel) Jakarta, ?Alumni ITB, ?BPJS Ketenegakerjaan, ?IFG (Indonesia Financial Group), APDI (Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia), ?Perwira TNI & POLRI Aktif, BUMN, para profesional dari multi perusahaan, para Business Owner dari multi perusahaan.

Pembekalan kursus akan diberikan oleh pemateri dari dalam yakni Lemhannas dan Pembicara tamu dua Menteri Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Jokowi yakni Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono serta Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara (Ketua Alumni Taplai Lemhannas Smandel Bisnis Network Angkatan I / Dirjen Renhan Kementerian Pertahanan

Wadah Luar Biasa

Ketua SBN, Novian Amrah Putra mengatakan Smandel Jakarta Business Network (SBN) adalah wadah yang luar biasa karena pesertanya berasal dari berbagai kalangan yang nantinya dapat bersinergi untuk kepentingan bersama.

"Taplai kali ini pesertanya dari BUMN, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian, Pemerintahan, TNI, Polri, Kemenhan, perguruan tinggi, khususnya alumni ITB, dan swasta, termasuk komunitas BNI. Jadi kita lihat guyubnya luar biasa," kata Novian.

Novian menceritakan keikutsertaannya dalam Taplai yang diselenggarakan Lemhannas-KADIN tahun 2019 dan, sampai hari ini masih terjalin komunikasi. Artinya, kegiatan seperti ini bermanfaat jangka panjang.

"Jadi ini berlaku untuk semua peserta bahwa wadah Taplai Lemhannas ini luar biasa untuk dimanfaatkan ke depan. Ini harus jadi tahapan luar biasa seperti saya," tambahnya.

Novian menyarankan agar peserta memposisikan diri seperti gelas kosong, dan kemudian menerima semua masukan para pembicara baik dari Lemhannas maupun pembicara tamu. "Jadi saya sepakat, networkingnya harus terus dijaga," kata Novian sambil menjelaskan sedikit mengenai alumni SMAN 8 Jakarta khususnya yang tergabung dalam SBN dan juga menyampaikan salam serta selamat mengikuti Taplai Lemhannas-SBN Angkatan 3 dari Ketua Ikatan Alumni Smandel, Jenderal TNI (Purn) M. Herindra.

Sementara Wakil Ketua 1 Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB, Adrian Tisna mengatakan, pelatihan Taplai Kebangsaan dilaksanakan oleh Lemhanas RI saat ini merupakan kali ke-4 bagi para alumni IA ITB.

Pada pelatihan pertama, dirinya salah satu pesertanya karena pada suasana Covid, sehingga dilaksakana secara daring. Kala itu hanya dari alumni IA ITB berjumlah kurang lebih 100 orang.

Berdasarkan evaluasi kegiatan, pelaksaan tahun-tahun berikutnya pihaknya mencoba untuk melaksanakannya bersama dengan peserta dari komuniitas / organisasi lain, seperti sekarang ini.

"Tahun 2022 , dengan Perguruan Tinggi Cikini. Tahun lalu bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Alhamdulillah, kali ini dengan SBN, IFG dan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Sedangkan Direktur Umum dan SDM BP Jamsostek yang mewakili BPJS Ketenagakerjaan dalam sambutannya mengatakan, sebagai lembaga publik di bawah Presiden, BPJS Ketenagakerjaan memiliki tugas negara dalam hal perlindungan sosial untuk para pekerja Indonesia baik formal maupun informal dengan asas gotong royong.

Pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini merupakan batch ke-4 untuk BPJS Ketenagakerjaan dan pihaknya mengirimkan 22 orang, sehingga jumlah karyawan yang telah diikutkan sebanyak 100 karyawan.

"Tujuan pelaksanaan kerja sama ini untuk menciptakan leader-leader yang mampu menjalankan amanah pengelolaan jaminan sosial ketenagakerjaan dengan penuh semangat kebangsaan dan menjadi teladan dalam menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaandi lingkungannya," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top