Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Menguat Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat, hari ini (3/1), berbalik dari penutupan pada akhir tahun lalu. Pelaku pasar diperkirakan masih fokus terhadap kasus penyebaran Covid-19 varian baru, Omicron, di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Pengamat pasar modal, Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG menguat dengan level support di rentang 6.570 hingga 6.559, sementara level resistance-nya di kisaran 6.602-6.623. Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low disertai indikator stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada penghujung 2021, dibayangi kekhawatiran penyebaran varian Omicron. IHSG ditutup melemah 19,2 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.581,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,81 poin atau 0,51 persen ke posisi 931,41.

"Menjelang penutupan akhir tahun 2021, pasar tampaknya diselimuti implikasi dari Covid-19 varian Omicron yang menyebar dengan cepat dan telah masuk ke beberapa negara termasuk ke Indonesia," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Penyebaran Omicron tersebut dinilai menjadi kecemasan bagi pelaku pasar dan investor terhadap pemulihan ekonomi pada 2022 dan membuat pergerakan IHSG relatif terbatas pada hari ini.

Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak Januari hingga 27 Desember 2021 yang mencapai 278,71 triliun rupiah atau setara dengan 97,79 persen dari target 2021 sebesar 285 triliun rupiah, menjadi katalis positif terhadap naiknya permintaan kredit pada sepanjang 2021. Selain itu, pelaku pasar mencermati target pemerintah yang menyampaikan potensi anggaran PEN dapat terealisasi sebesar 88,5 persen pada akhir 2021.

Hal tersebut tentu menjadi katalis positif mengingat hambatan pada distribusi cukup besar di mana penyebaran varian delta menurunkan ekspektasi tercapainya target tersebut.

Adapun hingga 17 Desember 2021 pemerintah mencatat realisasi anggaran Program PEN telah mencapai 533,6 triliun rupiah atau sebesar 71,6 persen dari pagu 744,77 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top