Peluang Menguat Lanjutan Terbuka

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berlanjut, hari ini (8/4), seiring melemahnya dollar AS akibat aksi ambil untung pelaku pasar keuangan.

Namun, kondisi tersebut diperkirakan tak berlangsung lama, mengingat peluang dollar AS berbalik dalam waktu singkat terbuka lebar. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kenaikan kembali imbal hasil obligasi pemerintah setempat dinilai menjadi pemicunya.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (7/4) sore, ditutup menguat seiring mulai melandainya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat. Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.495 rupiah per dollar AS.

"Dalam beberapa hari terakhir memang cenderung stabil dan menguat sedikit demi sedikit sejalan dengan US treasury 10-year dan indeks dollar yang mulai turun," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, kemarin.

Imbal hasil obligasi terus turun dari level tertinggi, mengurangi kekhawatiran akan kenaikan inflasi. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 7 basis poin menjadi 1,65 persen pada Selasa (6/4). Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,64 persen.
Halaman Selanjutnya....