Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelita Jaya Tantang Satria Muda di Final IBL 2017-2018

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Pelita Jaya (PJ) Basketball selangkah lagi mempertahankan gelar setelah berhasil melaju ke final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017-2018. Pelita Jaya ke final setelah menaklukan Stapac Jakarta dengan skor 77-76 melalui babak tambahan (over time) dalam laga ketiga semifinal Divisi Putih di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (8/4) malam.

Kemenangan itu membuat kedudukan semifinal yang berformat best of three tersebut menjadi 2-1 untuk keunggulan Pelita Jaua dan berhak menghadapi Satria Muda (SM) Pertamina di partai puncak IBL 2017-2018 pada 19-22 April mendatang. Itu merupakan final ulangan setelah sebelumnya kedua tim berjumpa di final IBL 2017 di mana ketika itu PJ keluar sebagai juara.

Dari laga PJ versus Stapac, pertandingan ketat sejak menit pertama. Meski sempat memimpin 67-65 di kuarter keempat, PJ gagal memenangkan laga karena dua tembakan bebas center Stapac, M Thoyib di detik terakhir membuat pertandingan imbang 67-67 dan berlanjut ke over time.

Di babak tambahan, Stapac unggul 76-75 setelah Dominique Williams menorehkan tiga poin. Sayang, 10 detik jelang pertandingan berakhir Williams membuat pelanggaran terhadap guard PJ Xaverius Prawiro.

Xaverius, yang merupakan MVP IBL 2017-2018, tidak menyianyiakan kesempatan tersebut dan memasukkan dua tembakan bebas tersebut. Skor pun menjadi 77-76 untuk kemenangan Pelita Jaya.

Center PJ Chester Giles menjadi bintang timnya di laga tersebut dengan membuat 17 poin dan 29 rebound. Sementara di kubu Stapac, point guard Dominique Williams menjadi pendulang angka tertinggi dengan 25 poin, tiga rebound dan tiga assist.

Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar mengatakan timnya sudah mengantisipasi situasi genting kontra Stapac Jakarta seperti yang terjadi di laga ketiga semifinal Divisi Putih. "Situasi krusial seperti itu sudah kami latih selama lima minggu," ujar Ahang, sapaan Johannis Winar.

Asisten pelatih Stapac Jakarta Antonius Ferry Rinaldo menyebut salah satu alasan kekalahan timnya dari PJ adalah karena menyia-nyiakan momentum untuk menang.Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top