Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelita Jaya Andalkan Pemain Senior

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pelita Jaya bakal mengandalkan pemain-pemain senior di laga final IBL melawan Satria Muda. Kontribusi pemain senior diharapkan bisa memuluskan langkah untuk mempertahankan gelar juara.

JAKARTA - Pelatih tim Pelita Jaya (PJ) Basketball Johannis Winar menyebut para pemain senior di timnya dapat berperan penting di laga final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 melawan Satria Muda Pertamina yang digelar mulai Kamis (19/4).

Sebab, menurut Ahang, sapaan Johannis, pemain senior seperti Amin Prihantono (berusia 35 tahun), Andrie Ekayana (35 tahun) dan Xaverius Prawiro (31 tahun) bisa memberikan ketenangan di skuat kala menghadapi laga-laga ketat nan sulit. "Ketenangan bermain hanya bisa didapatkan setelah bermain selama bertahun-tahun. Mudah-mudahan dengan pengalaman itu, mereka bisa mengatasi situasi di lapangan," ujar Ahang di Jakarta, kemarin.

Dia mencontohkan kala timnya bertanding di laga ketiga semifinal Divisi Putih IBL 2017-2018 melawan Stapac Jakarta, Minggu (8/4). Dalam partai penentuan tersebut, PJ kalah di tiga kuarter dari Stapac sebelum menyamakan kedudukan di kuarter empat dan memaksakan digelarnya babak tambahan (over time/OT). Di sinilah pemain senior PJ menunjukkan taji, terlihat dari dua tembakan bebas Xaverius di 10 detik terakhir babak OT yang melesak mulus ke keranjang Stapac untuk membawa PJ menang 77-76 dan melaju ke final.

"Saat itu saya pertahankan Amin dan Xaverius di kuarter keempat sampai OT karena memang itulah nilai mereka. Dan mereka berhasil menunjukkan mengapa mereka dibutuhkan oleh tim. Itulah alasan mengapa nilai mereka tinggi," kata Ahang.

Selain hal-hal tersebut, pemain seperti Andrie Ekayana dan Xaverius disebut Ahang juga bisa menjadi sosok sentral pemulai serangan PJ, sebagai substitusi point guard asal Amerika Serikat Wayne Bradford.

Kedua pemain yang direkrut pada musim 2017-2018 tersebut dianggap memiliki kemampuan olah bola yang mumpuni. Pada musim 2017, Ahang menyebut timnya kekurangan pemain bertipe "pembawa bola" meski di musim itu mereka keluar sebagai juara. "Di musim 2017, kami kelabakan ketika menghadapi tim dengan permainan menekan. Namun untung saja di musim ini kami bisa mengatasi kekurangan itu dengan perekrutan Andrie Ekayana dan Xaverius," tutur dia.

Waspadai "Turn Over"

Di laga nanti, baik PJ maupun SM sama-sama mewaspadai catatan kesalahan atau turn over (TO) demi mengurangi kesempatan lawan mencetak angka.

PJ memang memiliki catatan TO terburuk di musim reguler IBL 2017-2018, yaitu rata-rata melakukan 16,88 kali kesalahan per pertandingan. "Di final, para pemain harus bisa menjaga bola dengan baik karena bola basket itu masalah momentum. Kami harus teliti dan selektif dalam mengirimkan operan," katanya.

Jika PJ menjadi yang terburuk untuk masalah TO, maka SM menjadi pencatat TO terburuk kedua musim reguler IBL 2017-2018 dengan 16 kali TO per laga.

Pelatih SM Youbel Sondakh menyebut, hal itu karena di musim reguler dirinya beberapa kali melakukan percobaan strategi. Akan tetapi, Youbel yakin hal tersebut tidak terulang kembali di final karena menurut dia, SM tidak lagi dalam masa "coba-coba". "Di final, sama seperti playoff, semuanya sudah pasti. Jangan sampai sembarangan meneapkan strategi," kata dia.

Final IBL 2017-2018 dimulai pada Kamis (19/4) di Britama Arena, Jakarta, yang menjadi markas SM. Babak pamungkas berformat best of three ini akan berlanjut pada Sabtu (21/4) di kandang PJ, Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan. Kalau kedudukan imbang 1-1, partai final akan dilangsungkan pada Minggu (22/4) di Hall A Basket GMSB.

Pertandingan final PJ melawan SM ini merupakan ulangan final IBL 2017. Ketika itu, PJ keluar sebagai pemenang. Kedua tim sempat pula bertemu di final turnamen pramusim Perbasi Cup 2017. PJ juga sukses membungkam SM dan menjadi kampiun.

Laga final nanti akan dipimpin wasit asal Filipina. Direktur IBL Hasan Gozali menyebutkan, pihaknya sengaja mendatangkan wasit asing untuk meningkatkan kualitas pertandingan.ion/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono, Antara

Komentar

Komentar
()

Top