Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang

Pelindo IV Emisi Obligasi Rp3 Triliun

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

PAPARAN PUBLIK - Dari kiri : Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) Doso Agung, Direktur SDM dan Umum M Asyhari, Direktur Keuangan Yon Irawan, dan Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Farid Padang usai paparan publik di Jakarta, Jumat (25/5). Pelindo IV akan melakukan penawaran umum obligasi dengan target dana sebesar 3 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pelabuhan indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV menerbitkan surat utang atau Obligasi I Pelindo IV Tahun 2018 sebesar 3 triliun rupiah. Obligasi tersebut terbagi atas tiga seri, yakni Seri A bertenor lima tahun jatuh tempo pada 4 Juli 2023 menawarkan kupon 7,75-8,50 persen. Seri B bertenor tujuh tahun jatuh tempo pada 4 Juli 2025 menawarkan kupon 8,50-9,35 persen.

Serta, Seri C bertenor 10 tahun jatuh tempo pada 4 Juli 2028 menawarkan kupon 8,75-9,75 persen. Obligasi ini mendapatkan peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Dana hasil penerbitan obligasi 59 persen akan digunakan untuk refinancing pokok pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Lalu, sekitar 33 persen akan digunakan untuk pembiayaan program-program investasi Pelindo IV, yaitu lanjutan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur Makassar New Port (MNP). Sisanya, sekitar 8 persen akan digunakan untuk pembelian alat fasilitas pelabuhan di Terminal Petikemas Bitung, Kendari New Port dan Cabang Pantoloan.

Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan proyek yang akan dibiayai dari penerbitan obligasi ini ditujukan untuk empat proyek, di antaranya Makassar New Port yang saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 69 persen. Kedua, Terminal Petikemas Bitung dengan total pembiayaan 600 miliar rupiah dan progres pembangunannya sudah 80 persen.

Baca Juga :
Harga Pokok Stabil

Ketiga, Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah dengan progres pembangunan sudah 70 persen. Keempat, Kendari New Port dengan pembiayaan 1 triliun rupiah dan progresnya sudah 71-80 persen. Adapun untuk Makassar New Port diharapkan pada akhir 2018 ini sudah bisa diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Jadi pembiayaan obligasi ini untuk melanjutkan pembangunan-pembangunan tersebut sekaligus refinancing, sehingga harapannya struktur permodalan maupun kesehatan perusahaan dari penerbitan obligasi ini semakin sehat dalam membangun Indonesia timur," ungkapnya di Jakarta, Jumat (25/5).

Rencananya, masa penawaran awal (bookbuilding) pada 22 Mei 2018 sampai 5 Juni 2018. Masa lenawaran umum pada 28-29 Juni 201i. Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Juli 2018. Bertindak sebagai joint lead underwriter Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan CGS-Sekuritas Indonesia.

Managing Director Danareksa Sekuritas, Boumediene Sihombing, menuturkan sebagian dana dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk refinancing yang memiliki cost lebih tinggi, sehingga harapannya ada interest saving maka diharapkan laba bisa mengalami kenaikan.

Kemudian pinjaman yang ingin dilunasi tersebut merupakan pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat sehingga akan diganti dengan pinjaman jangka panjang 5,7, dan 10 tahun.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top