Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelestarian Alat Musik Khas Sunda, Pemkab: 10 Ribu Pelajar Kuningan Serentak Mainkan Angklung Diatonis

Foto : ANTARA/Fathnur Rohman

Sejumlah peserta saat mengikuti permainan musik angklung diatonis serentak di Kuningan, Jawa Barat, Minggu (19/5/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

"Kebersamaan dalam menghadirkan nada-nada tersebut, pada akhirnya mengharumkan nama bangsa karena angklung sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2010," ujarnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengemukakan lahirnya angklung diatonis berawal dari perjumpaan Daeng Soetigna dengan seorang bernama Muhammad Sotari (Kutjit atau Kuwu Citangtu) pada 1938. Tepatnya saat Daeng masih bertugas menjadi guru di SMP 1 Kuningan.

Semasa itu, Daeng belajar kepada Pak Kutjit untuk membuat angklung dengan tangga nada diatonis, dimulai dari memilih bambu yang tepat sampai menyesuaikan bunyinya hingga pas.

Dian menyebutkan bahwa proses tersebut kemudian menjadi bagian penting terkait dengan sejarah transformasi angklung dari nada pentatonis menjadi diatonis.

"Ini sebagai dasar kita bagaimana meyakinkan tekad, bahwa Kuningan adalah betul menjadi bagian sejarah dari perkembangan angklung," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top