Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Pelemahan Berpotensi Masih Berlanjut

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah pada awal pekan diperkirakan berlanjut hari ini (7/12). Sentimen omicron dan ekspektasi sikap agresif atau hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih menjadi sentimen utamanya.

Seperti diketahui, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (6/12) sore, masih terus melemah seiring meluasnya varian Omicron ke puluhan negara di dunia. Rupiah sore ini ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.442 rupiah per dollar AS.

"Pelemahan rupiah dipengaruhi ketidakpastian seputar varian Omicron dan ekspektasi data inflasi AS yang lebih tinggi yang meningkatkan tekanan pada suku bunga," kata analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Omicron telah ditemukan di hampir sepertiga negara bagian AS. Meskipun penelitian varian terus berlanjut, sebuah artikel oleh Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan mengatakan mayoritas pasien Covid-19 dirawat karena alasan lain dan bergantung pada oksigen. Sementara itu, para pelaku pasar berekspektasi The Fed akan bergerak terlalu cepat untuk mengekang inflasi dan pada akhirnya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dari data, laporan pekerjaan dirilis beragam. Data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) mencapai 210.000 klaim pada November, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 546.000 klaim.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top