Pelayanan Pendidikan Berjalan Terus
Belajar di Tenda I Siswa korban erupsi gunung Semeru belajar di dalam tenda di pengungsian. Tampak para murid di sebuah sekolah daerah Lumajang, Minggu (19/12), menerima buku pelajaran di dalam “ruang kelas” untuk digunakan dalam proses belajar.
Selain itu, pembelajaran juga bersifat situasional, termasuk untuk Penilaian Akhir Semester (PAS) boleh dilaksanakan atau susulan. "Proses pembelajaran di wilayah terdampak bersifat kondisional, sehingga menggunakan mekanisme darurat dengan model kolaboratif," tandasnya.
Perwakilan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Jamjam Muzaki, menyebut, materi pembelajaran di wilayah terdampak perlu menyertakan materi terkait keselamatan, keamanan, perlindungan diri, dan cara-cara penyelamatan atau evakuasi. Selain itu, materi perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pengungsian harus diberikan.
"Selain itu, guru bimbingan konseling agar segera dapat memberi dukungan psikososial siswa lokasi terdampak erupsi Smeru," katanya. Kepala LPMP Jawa Timur, Rizqi, menerangkan, sarana pendukung pembelajaran dan dukungan psikososial sangat diperlukan sekali untuk peserta didik yang berada dipengungsian. Dukungan dari semua pihak diperlukan untuk memberikan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan pemulihan pascabencana.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya