Pelayanan KB Ikut Membantu Turunkan Prevalensi Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju.
Namun, memiliki aspek strategis dan politis dalam upaya mewujudkan akses pelayanan keluarga berencana yang berkualitas dan merata bagi seluruh warga negara Indonesia.
"Upaya peningkatan cakupan keikutsertaan KB di wilayah khusus harus didukung dengan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak, melibatkan peran mitra kerja pemerintah/swasta terkait dan diperlukan kolaborasi dan sinergisitas program dengan mitra kerja di berbagai tingkatan wilayah," katanya.
Diano mengatakan, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut membuat salah satu inovasi dalam meningkatkan pelayanan KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) dengan melaksanakan pelayanan KB gratis secara menyeluruh di lapisan masyarakat yang ada di pusat perbelanjaan melalui kegiatan "GasIko Pol" (Gerakan Cegah Stunting IkoPelayanan KB, Advokasi dan Konseling).
"Kegiatan inovasi ini akan membantu masyarakat terutama PUS untuk lebih mudah mendapatkan akses pelayanan KB secara gratis untuk dapat mengatur dan merencanakan kehamilan supaya dengan perencanaan yang baik maka generasi yang dihasilkan juga akan terbebas dari stunting," ujarnya.
Prevalensi stunting Sulawesi Utara berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 naik menjadi 21,3 persen dibandingkan tahun 2022 (Data SSGI) sebesar 20,5 persen.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya