Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional | Kapasitas Guru Vokasi Terus Ditingkatkan

Pelatihan Vokasi Mesti Didahului Reformasi di Bidang Pendidikan

Foto : ISTIMEWA

Presiden RI, Joko Widodo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi dengan didahului perbaikan dan reformasi di bidang pendidikan. Hal ini perlu dilakukan agar Indonesia bisa memetik manfaat bonus demografi pada 2030.

"Kuncinya adalah langkah perbaikan, reformasi di pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi," katanya saat memimpin rapat terbatas dengan jajarannya untuk membahas pendidikan dan pelatihan vokasi yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/5).

Rapat tersebut merupakan tindak lanjut atas rapat-rapat sebelumnya yang membahas hal serupa.

Pada kesempatan itu, Presiden ingin mendapatkan perbaikan yang lebih tajam dari jajarannya. "Sehingga nanti betul-betul ketemu apa yang kita inginkan, yaitu bonus demografi yang puncaknya akan ada di kurang lebih tahun 2030, betul-betul bisa kita manfaatkan dan kita bisa melakukan pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran," ujar Presiden.

Untuk mencapai hal tersebut, menurut presiden, kuncinya adalah perbaikan dan reformasi dipendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi. "Sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, betul-betul pelatihan itu menghasilkan SDM yang kelihatan ter-upgrade betul skill-nya, sehingga anggaran yang kita keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," ungkapnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan dalam rapat terbatas dibahas dari sisi pendidikan dan pelatihan. "Sebenarnya, jumlah balai latihan kerja (BLK) dan SMK itu banyak, ada belasan ribu, tapi sekarang yang menjadi concern adalah kualitas dan kecocokan denga bidang kerja, sehingga tadi Presiden meminta agar semua BLK, SMK benar-benar dilihat seperti apa kualitasnya," kata Bambang usai ratas.

Setelah itu, lanjut Bambang sertifikasi kompetensi juga harus dilakukan. "Apa yang bisa dihasilkan dari sekolah tersebut nantinya sesuai dengan kebutuhan kerja. Karenanya, kami tadi memaparkan misalkan apa kebutuhan sektor industri, berapa jumlahnya, pendidikan seperti apa yang dibutuhkan, ini yang nanti coba dikaitkan," ucap Bambang.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mendorong vokasi ke depan harus sinergi dengan kalangan industri. "Tadi dalam sinergi dengan industri itu kan ada vokasi, SMK, politeknik. Nah yang di politeknik ini kami akan dorong industri-industri untuk dirikan politeknik," kata Airlangga.

Guru Vokasi

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengatakan kapasitas guru vokasi akan terus ditingkatkan yang bertujuan meningkatkan pembelajaran pendidikan vokasi.

"Salah satunya dengan mengundang guru atau instruktur asing untuk melatih para guru, untuk meningkatkan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran science, technology, engineering, and mathematics atau STEM," ujar dia.

Ia mengatakan rencana mendatangkan instruktur dari luar negeri tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya BLK. fdl/ruf/E-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top