Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

Pelatihan Kompetensi Tingkatkan Kinerja KUKM

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelatihan berbasis kompetensi bagi pelaku koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) menjadi ujung tombak peningkatan kinerja usahanya. Hal itu akan terefleksikan dari peningkatan aset, omzet, dan kualitas tata kelola KUMK.

"Selain parameter kinerja di atas, hal yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana pengembangan usaha KUKM yang bersangkutan, apakah stagnan ataukah mampu menangkap peluang-peluang usaha yang lain," ungkap Plt Deputi Pengembangan SDM, Rully Nuryanto, dalam keterangan tertulisnya usai acara pelatihan berbasis kompetensi bagi kasir, juru bayar, LKM, dan pengelola koperasi di Denpasar, kemarin.

Rully memaparkan, kualitas SDM KUKM yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing, menjadi kunci untuk bisa bersaing dengan pelaku usaha lain. "Sebagai pelaku KUKM, kita sudah harus akrab dan mengimplementasikan hal-hal seperti profesionalisme, digitalisasi, go global dan accountable," ujarnya.

Rully menambahkan pada 2018, Kemenkop dan UKM menargetkan memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada 500 orang pengelola koperasi di seluruh Indonesia. Wilayah yang disasar adalah Lampung, NTB, Sumbar, Maluku Utara dan Bali.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Dewa Indra Putra mengatakan untuk bisa mengetahui tolak ukur keberhasilan pelatihan berbasis kompetensi bagi KUMK, pihaknya akan mengadakan uji petik secara berkala ke koperasi maupun UKM yang mengikuti pelatihan.

"Uji petik kita rencanakan tiga bulan setelah pelatihan ini selesai, kita akan lihat apakah sudah ada perubahan atau peningkatan hal-hal yang menjadi tolak ukur seperti omzet, aset maupun tata kelola," katanya.

Asdep Penelitian dan Pengkajian Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM, Talkah Badrus berharap segera setelah pelatihan selesai, peserta bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat di koperasi masing-masing.

"Misalnya dari hal-hal yang paling mudah seperti bagaimana cara kasir menghitung uang dengan menggunakan jari saja, jangan dibantu pakai ludah, sampai materi yang lebih rumit seperti bagaimana mengatasi NPL (non performing loan) atau kredit macet dan sebagainya," tambahnya.

Banyak Manfaat

Sejumlah peserta pelatihan, mengakui banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan selama 3 hari ini. Manager Koperasi Coblong Pamor, Denpasar Selatan, I Dewa Gede Krisna Wirawan, mengatakan manfaat yang dirasakannya antara lain dalam pengelolaan kredit maupun cara penambahan modal.

Sementara itu, Ketua Unit Simpan Pinjam Koperasi Sanjiwani Gianyar, I Nyoman Sumiarsih, mengatakan setelah mengikuti pelatihan, pihaknya mengaku terbantu dalam membuat laporan keuangan dan solusi permasalahan. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top