Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelatih Arsenal Ingin Mengubah Sejarah

Foto : ADRIAN DENNIS / AFP

Mengembalikan Budaya Kemenangan I Gelandang Arsenal, Fabio Vieira (kedua dari kanan) menggiring bola saat pertandingan Liga Premier Inggris antara Fulham melawan Arsenal di Craven Cottage, London, Inggris, Minggu (12/3). Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mencoba mengembalikan budaya kemenangan selama dua dekade terakhir. Arteta ingin mengubah sejarah Arsenal yang menyedihkan karena hanya memenangkan satu trofi level Eropa.

A   A   A   Pengaturan Font

Prioritas Arsenal saat ini adalah dua kompetisi. Dia ingin memenangkan liga domestik dan Piala Europa sekaligus.

LONDON - Mikel Arteta menegaskan Arsenal tidak akan mengesampingkan Liga Eropa demi mengejar juara liga domestik. Dia tetap ingin meraih dua gelar tersebut. Arsenal sudah 19 tahun tak merasakan gelar Liga Inggris. Arteta ingin mengubah sejarah Arsenal yang menyedihkan karena hanya memenangkan satu trofi level Eropa, yakni Piala Winners periode 1993-1994.

Arsenal unggul lima poin dari Manchester City di urutan kedua, dengan 11 pertandingan tersisa. Arteta sedang mencoba mengembalikan budaya kemenangan ke klub yang terperosok dalam keadaan biasa-biasa saja selama dua dekade terakhir. Arsenal menjamu Sporting Lisbon di laga leg kedua babak 16 besar Liga Eropa, Jumat (17/3) dini hari WIB. Peluang kedua tim masih sama karena hasil imbang 2-2 di Portugal, pekan lalu.

"Prioritas kami adalah dua kompetisi," ujar Arteta. "Cara terbaik untuk menghadapi kompetisi apa pun adalah memenangkan pertandingan dan memiliki kepercayaan diri serta emosi yang tepat untuk menghadapi pertandingan berikutnya," sambungnya.

Filosofi Arteta sejauh ini terbukti benar. Arsenal menang enam kali dan seri satu kali dari tujuh pertandingan Liga Inggris. "The Gunners" menang di Liga Inggris setelah melawat ke Portugal. Meskipun tiba kembali di London Jumat pagi, Arsenal menang 3-0 di kandang Fulham pada hari Minggu.

Itu penampilan impresif Arsenal dalam pertarungan gelar Liga Inggris saat Arteta menghadapi mantan atasannya, pelatih City, Pep Guardiola. Arteta adalah asisten Guardiola selama tiga tahun antara 2016 dan 2019. Pengaruh Guardiola terlihat jelas untuk melihat gaya permainan Arsenal di bawah Arteta, tetapi juga dalam mentalitas yang coba ditanamkan oleh pelatih asal Spanyol itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top