Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelari Top Dunia Mulai Bersaing

Foto : BENJAMIN CREMEL / AFP

berkompetisi I (Kiri ke Kanan) Louie Hinchliffe dari Inggris, Noah Lyles dari AS, Letsile Tebogo dari Botswana, dan Zharnel Hughes dari Inggris berkompetisi dalam nomor 100m Putra pada pertemuan atletik IAAF Diamond League di Stadion London, Inggris, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Dua sprinter asal Amerika Noah Lyles dan Sha'Carri Richardson akan berusaha memenuhi ekspektasi sebagai favorit juara di nomor paling bergengsi lari 100 m. Lari yang merupakan ibu dari cabang olahraga atletik mulai dilombakan di Olimpiade Paris, Jumat (2/8) siang WIB.

Para juara dunia yang mendominasi adalah bintang dari seri dokumenter Netflix yang baru dirilis berjudul Sprint. Seri tersebut memberikan pandangan mendalam tentang pribadi dan kehidupan mereka di dalam dan di luar lintasan.

Di Stade de France, tempat atletik dilombakan, perdebatan akan berfokus pada Lyles. Pemenang tiga emas kejuaraan dunia Budapest tahun lalu, akankah dapat mengalahkan juara bertahan Marcell Jacobs asal Italia. Dengan begitu dia dinobatkan sebagai penerus raja sprint, Usain Bolt.

Topik panas lainnya apakah Richardson dapat mengalahkan Shelly-Ann Fraser-Pryce asal Jamaika. Dia adalah juara dunia lari 100 m lima kali yang mengincar emas Olimpiade ketiganya dalam nomor ini. Bagi kedua atlet AS tersebut, ini pertanyaan tentang penebusan.

Lyles menyatakan perunggu lari 200 m yang dimenangkan di Olimpiade Tokyo masih membuatnya kecewa. Richardson bahkan tidak sampai ke pesawat menuju Jepang setelah dilarang karena terlibat narkotika.

"Saya tahu persis di mana saya sebelum berangkat ke Paris," ujar Lyles, yang tiba di Paris setelah mencatatkan waktu terbaik pribadinya 9,81 detik di London Diamond League. Semakin banyak mata tertuju padanya, mengaku tambah baik tampilnya. Ketika kamera TV mengarah padanya dan orang-orang ada di sana, dia tidak mau kalah," sambungnya.

Richardson, yang berusaha menjadi atlet wanita AS pertama yang memenangkan gelar Olimpiade di nomor lari 100 m sejak Gail Devers pada 1996, menambahkan, ketika berada di start, ini tentang menyelesaikan tugas. Dia tahu ada kegembiraan di ujung lainnya, di garis finis.

Meskipun Lyles dan Richardson mungkin menarik perhatian awal dengan putaran final hari Sabtu untuk wanita dan Minggu untuk pria, akan ada banyak atlet berbakat lain yang tampil di cabor atletik. Raja lompat galah asal Swedia Armand 'Mondo' Duplantis akan berusaha mendorong batasnya sendiri untuk meraih kemenangan. Kemungkinan mencapai rekor dunia kesepuluh berturut-turut. Akan ada juga persaingan sengit di lari gawang 400 m.

Tiga tahun lalu di Tokyo, lari gawang menghasilkan dua perlombaan paling menakjubkan yang pernah terjadi dalam sejarah Olimpiade. Perlombaan saat itu menjadi semakin luar biasa karena berlangsung di stadion tanpa penonton.

Pertama, Karsten Warholm dari Norwegia memecahkan rekor dunianya sendiri dengan selisih luar biasa 0,76 detik untuk memenangkan lari gawang pria dengan catatan waktu 45,94 detik. Dua puluh empat jam kemudian, Sydney McLaughlin-Levrone asal AS melakukan hal yang mustahil. Dia meningkatkan rekor dunianya sendiri sebesar 0,44 detik menjadi 51,46 detik.

Dua perlombaan lari gawang tersebut kembali menjanjikan akan terjadi lagi persaingan seru di Paris. Warholm mendapat tekanan dari Rai Benjamin asal AS dan McLaughlin-Levrone dari Femke Bol asal Belanda. Nomor lari 800 m pria dan wanita juga tampak akan menghasilkan dua perlombaan yang patut disaksikan. Dua rekor dunia kemungkinan akan pecah, meskipun para atlet selalu menekankan bahwa persaingan lebih tentang medali daripada memecahkan rekor.

Jarak Menengah

Nomor jarak menengah menjanjikan sejumlah bentrokan level atas. Hal itu karena Sifan Hassan yang selalu tidak terduga mengikuti jejak atlet Ceko Emil Zatopek dengan berlomba di lari 5.000m, 10.000m, dan maraton. Di Tokyo, dia memenangkan dua emas 5.000 m dan 10.000 m dan meraih perunggu di 1500 m.

Di Paris, Faith Kipyegon asal Kenya mengincar gelar Olimpiade ketiga berturut-turut di lari 1500 m pria 1500m pria menawarkan salah satu persaingan terketat saat pelari Inggris Josh Kerr berhadapan kembali dengan Jakob Ingebrigtsen.

Ingebrigtsen adalah juara bertahan Olimpiade. Tapi atlet asal Norwegia itu dua kali dikalahkan saat berusaha meraih emas kejuaraan dunia sejak itu, oleh Jake Wightman di Eugene dan kemudian Kerr setahun kemudian di Budapest.

"Jika saya sakit, hanya akan menjadi jalan-jalan di taman," ujar Ingebrigtsen. Dia selalu percaya diri dan berupaya mempertahankan gelar di nomor 1500 m miliknya serta mengincar emas di nomor 5.000 m. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top