Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Teroris

Pelaku Teror Ikut Pelatihan Militer di Papua

Foto : ANTARA / Indrianto Eko Suwarso

tunjukkan barang bukti I Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) dan Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, menunjukkan sejumlah gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mantan pimpinan Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung, SL alias Solikin diketahui pernah mengikuti pelatihan militer hingga ke Papua. SL yang punya keahlian merakit bom terlibat dalam beberapa aksi teror di Jakarta dan Depok. "Sebagai mantan pimpinan JAD, SL telah berbaiat ke ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Pernah berhijrah ke Papua dan melakukan pelatihan, tidak hanya itu, dia ahli merakit bom," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5).

Menurut Dedi, dalam pemeriksaan diketahui kalau kelompok ini berniat melakukan penyerangan pos polisi di Jati Asih, Bekasi. Tidak hanya menyerang pos polisi, kelompok ini juga akan menunggangi aksi people power sebagai sarana untuk melakukan aksi terornya. "Kalau ada kejadian semacam people power itu sebagai sarana kelompok itu untuk melakukan aksi terornya. Dan ini sangat berbahaya," kata Dedi.

Dalam pemeriksaan, diketahui kalau jaringan SL ini berinduk pada Kelompok JAD Indonesia pimpinan Oman Abdurahman. SL diketahui terlibat dalam perencanaan aksi terorisme, berupa serangan teror bom dan penembakan terhadap anggota polisi di Sarinah pada Januari 2016. Paska kejadian teror bom Sarinah tersebut, SL kabur dan kembali terlibat dalam aksi teror di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, pada 2017. Di mana beberapa napi teroris menyandera dan membunuh personel polisi yang berjaga-jaga di rutan. "Kelompok SL datang ke Jakarta untuk melakukan amaliyah tapi beberapa orang berhasil ditangkap," kata Dedi.

Untuk menghindari penangkapan, Kelompok SL kembali kabur ke Papua. Di Papua, SL melakukan pelatihan militer di sana. "Dia membentuk dua sel, satu sel berangkat ke Bekasi pada 2019. Sedangkan sel kedua, pergi ke Poso untuk bergabung dengan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) pimpinan Ali Kalora," kata Dedi. Dua anggota SL atas nama RH dan M ditangkap dalam perjalanan ke Poso. Dari pengembangan RH dan M, Densus menangkap SL, AH, dan MC, (yang menyembunyikan SL). Selanjutnya Densus menangkap M, IF alias S dan T. SL dan IF alias S mahir merakit bom sedangkan sisanya berperan menyembunyikan SL.

eko/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top