Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Percobaan Pembunuhan

Pelaku Penyerangan Maduro Ditangkap

Foto : AFP/Juan BARRETO

Telusuri Bangunan l Pasukan keamanan Venezuela dibantu anjing pelacak, melakukan penelusuran di sebuah bangunan tempat terjadinya ledakan, tak jauh dari lokasi upaya pembunuhan terhadap Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Minggu (5/8).

A   A   A   Pengaturan Font

CARACAS - Pemerintah Venezuela pada Minggu (5/8) menyatakan mereka telah menangkap enam orang "teroris dan pembunuh bayaran" di Venezuela setelah upaya pembunuhan terhadap Presiden Nicolas Maduro dengan menggunakan drone pada Sabtu (4/8), mengalami kegagalan.

"Penangkapan terhadap tersangka teroris dan pembunuh bayaran akan bertambah dalam beberapa jam ke depan," kata Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Venezuela, Nestor Reverol.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Venezuela itu, Menteri Reverol juga mengatakan bahwa serangan bom dengan menggunakan dua unit drone yang dikendalikan dari jarak jauh.

Ditambahkan oleh Reverol bahwa aksi percobaan pembunuhan Maduro sebagai tindak kejahatan terorisme yang materi dan aktor intelektualnya berada di dalam dan luar negeri yang telah teridentifikasi. Upaya pembunuhan Presiden Maduro terjadi saat ia berpidato saat parade militer di Caracas untuk memperingati hari jadi Garda Nasional.

Reverol menjelaskan bahwa masing-masing drone membawa bahan peledak C4 yang bisa membuat kehancuran pada radius 50 meter. Salah satu drone mengarah ke tribun dimana Presiden Maduro sedang berpidato dan satu drone lagi kehilangan kendali dan menabrak sebuah bangunan.

Sementara drone yang mengarah ke Maduro sempat limbung dan Reverol menduga cakupan kendali jarak jauh drone itu telah melampaui batas dan meledak walau belum sampai sasaran.

Tudingan Maduro

Tak lama setelah terjadi serangan, Presiden Maduro menuding Presiden Kolombiam Juan Manuel Santos dan pemberontak sayap ultrakanan (oposisi) ada di balik upaya pembunuhan terhadap dirinya. Namun kemudian kelompok pemberontak yang menamakan diri mereka "National Movement of Soldiers in T-Shirts", mengklaim bertanggung jawab atas upaya pembunuhan Presiden Maduro.

Sementara itu atas tudingan Maduro, Kementerian Luar Negeri Kolombia menyatakan sama sekali tak terlibat dalam upaya pembunuhan dan menyebut tudingan Maduro tak berdasar dan absurd.

Selain menuding pada Santos, Maduro juga menyebut penyandang dana yang tinggal di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), ada dibelakang aksi percobaan pembunuhan ini dan Maduro berharap agar AS mau menumpas kelompok teroris ini.

Atas harapan itu, penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, pada Minggu mengatakan bahwa pemerintah AS sama sekali tak terlibat dalam upaya pembunuhan Maduro.

Sebelumnya, Maduro kerap menuding oposisi dan imperialis AS bekerja sama untuk menggulingkannya.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top