Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Pegadaian pada 2018 Menargetkan Layani 11,5 Juta Nasabah

Pegadaian Sasar "Outstanding Loan" Rp45,4 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sepanjang 2017, PT Pegadaian mengalami kenaikan laba 2,5 triliun yang didorong oleh kenaikan outstanding loan dan pendapatan usaha.

JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mengalokasikan jumlah pinjaman atau outstanding loan pada tahun ini sebesar 45,4 triliun rupiah. Seiring dengan itu, pendapatan usaha diharapkan meningkat menjadi 12,5 triliun rupiah.

Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, mengatakan Perseroan menargetkan outstanding loan pada tahun ini sebesar 45,4 triliun rupiah dan pendapatan usaha 12,5 triliun rupiah meningkat sekitar 19 persen, dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar 10,5 triliun rupiah. Lalu, laba bersih diharapkan tumbuh 7,14 persen atau sebesar 2,7 triliun rupiah dari tahun lalu sebesar 2,52 triliun rupiah.

"Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif, seiring dengan berlanjutnya prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen," ungkap dia, di Jakarta, Kamis (15/3).

Sepanjang 2017, Perseroan mengalami kenaikan laba 13,7 persen atau sebesar 2,5 triliun secara year on year (yoy). Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan outstanding loan menjadi 36,88 triliun rupiah dan pendapatan usaha sebesar 10,52 triliun rupiah.

Baca Juga :
Harga Emas Melonjak

Pada tahun ini, Perseroan menargetkan dapat melayani 11,5 juta nasabah. Target jumlah nasabah tahun ini meningkat dan optimistis dapat dicapai oleh Perseroan, seiring dengan peningkatan kualitas layanan digital dan makin banyaknya jaringan agen. "Sebagai wujud semangat kami untuk memperluas kehadiran layanan kami di masyarakat dan negeri ini," imbuh dia.

Jumlah nasabah yang saat ini dilayani Pegadaian didominasi oleh nasabah yang berusia produktif atau sekitar 68 persen di bawah 45 tahun.

Layanan "Fintech"

Lebih lanjut, Sunarso mengatakan strategi utama sepanjang tahun ini adalah meningkatkan kualitas layanan seperti digitalisasi business process, kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang dan logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah. Perseroan juga akan memperluas jangkauan dan jenis layanan meliputi peningkatan jumlah agen, memberikan layanan online melalui mobile app, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.

"Untuk itu, strategi Pegadaian dalam menghadapi tantangan antara lain melakukan transformasi pengembangan kanal distribusi, maupun produk yang berbasis digital. Digitalisasi proses bisnis dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture yang saat ini tengah dilakukan oleh kami," jelas dia.

Sunarso mengakui bahwa kondisi persaingan di bisnis Pegadaian semakin ketat antara lain disebabkan terbitnya Peraturan OJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri Pegadaian, seperti financial technology (fintech). "Namun, kami optimis dengan strategi yang dijalankan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan pangsa pasar di industri gadai dan mampu mendiversifikasi mesin pertumbuhan pada produk-produk non-gadai," tukas dia.

Terkait kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi 3,5 triliun rupiah yang akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan Surat Utang Pemerintah (SUP) yang jatuh tempo, serta mengejar target OSL di periode 2018. "Selain itu juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai 500 miliar rupiah untuk memperbaiki struktur pendanaan dan cost of fund yang lebih baik," pungkasnya.

n yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top