Pedagang Tahu Tempe Masih Kebingungan
Pekerja memproduksi tempe di Kelurahan Pasir Kuda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2).
Setelah mogok massal untuk berjualan selama tiga hari, pedagang tahu dan tempe belum tahu apakah akan berdagang atau tidak karena tidak adanya stok dari produsen maupun pengrajin.
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat meninjau para pedagang tempe serta tahu kompak mogok massal berjualan selama tiga hari sejak 21-23 Februari 2022 sesuai surat imbauan Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) setempat.
"Pada Senin (21/2) tim dari Dinas Koperasi KUKM Perdagangan dan Perindustrian sudah memantau penjualan tempe tahu, mereka serentak melakukan mogok, sampai hari ini juga," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor Mohamad Soleh di Kota Bogor, Rabu (23/2).
Soleh mengatakan berdasarkan surat resmi dari Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Jawa Barat (Puskopti) yang diterima mengenai mogok selama tiga hari itu, DiskopUKMdagin Kota Bogor segera melakukan peninjauan di dua pasar yaitu Pasar Kebon Kembang dan pasar Baru Bogor.
Hasilnya, para pedagang tempe dan tahu memang melaksanakan mogok berjualan karena tidak mendapatkan stok dari produsen atau perajin tempe tahu di Kota Bogor.
Pantauan pada empat pasar di Kota Bogor yakni Pasar Anyar, Kebon Jahe, Warung Jambu, dan Pasar Baru Bogor secara bergiliran selama tiga hari ini, para pedagang tempe dan tahu menutup lapaknya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya